Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Donat Kampung Utami, Rosidah Raup Ratusan Juta

Kompas.com - 06/09/2012, 10:54 WIB

KOMPAS.com - Rosidah Widya Utami kini sukses menjadi produsen donat ternama di Jombang, Jawa Timur. Dipasarkan dengan brand Donat Kampung Utami (DKU), produk donatnya dikenal luas hingga ke luar negeri. Omzetnya ratusan juta dalam sebulan.

Berawal dari hobi membuat kue, Rosidah Widya Utami kini sukses mengembangkan bisnis pembuatan donat dengan brand Donat Kampung Utami (DKU). Omzetnya dalam sebulan mencapai ratusan juta.

Selepas lulus kuliah Fakultas Administrasi Negara Universitas Brawijaya, Malang, Utami sempat bekerja sebagai tenaga administrasi. Namun, kecintaannya pada dunia masak-memasak mendorong Rosidah untuk membuka usaha sendiri.

Di tahun 2001, Rosidah Widya Utami mulai membuka bisnis aneka masakan, termasuk kue. Modal awalnya hanya Rp 100.000. Setelah beberapa bulan berjalan, Rosidah terpikir untuk memfokuskan usahanya pada satu jenis makanan. Ia pun memilih donat dengan pertimbangan kue ini termasuk jajanan yang disukai semua kalangan.

Sebagai jajanan kampung, saat itu donatnya dijual dengan harga Rp 500 per biji.  "Saya pilih donat karena banyak yang suka," katanya.

Ia merintis usaha pembuatan donat dengan modal dan peralatan seadanya. Untuk mengaduk adonan donat, semisal, seharusnya memakai mixer ukuran besar. Namun, Rosidah memakai mixer biasa. "Peralatan saya sangat minim. Di bawah standar pabrik kue. Tapi itu tidak menyurutkan semangat saya," ujar Utami.

Dibantu seorang pembantu, ia membuat ratusan donat saban hari dan menjajakan ke sekolah-sekolah. Agar produknya makin dikenal, Rosidah juga rajin mengikuti berbagai pameran wirausaha makanan. Setiap ada pameran di sekitar Jawa Timur, ia pasti ikut serta.

Bukan cuma itu saja, Utami juga memasarkan donat buatannya yang diberi merek Donat Kampung Utami (DKU) lewat blog pribadi.

Sehari-hari, Rosidah tak pernah lupa menuliskan setiap aktivitas seputar usaha donat yang ia geluti, di blog. Bahkan, rezeki mengalir deras berkat blog pribadi tersebut.

Pada tahun 2008, ada investor Malaysia tertarik untuk membeli resep donat milik Utami. Bahkan, ia sampai diundang ke Malaysia.

Sang investor Malaysia itu kemudian membuka gerai donat di Penang Malaysia dengan nama Nash Donut. Kini Nash Donut telah memiliki empat gerai yang berasal dari resep dasar Rosidah. Tiap bulan Nash masih membayar royalti pada Rosidah.

Hasil dari penjualan resep plus pembayaran royalti itu cukup lumayan. Rosidah memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha yang membuka gerai donat di Jombang. Pada 2009, Rosidah mulai membuka gerai donat bernama Roshberry Donuts and Coffee di Jombang.

Selain resep, pengusaha asal Negeri Jiran itu juga membeli tepung donat dari Utami. Selama ini, ia memang memasarkan tepung donat ke kalangan umum tidak hanya ke pengusaha Malaysia itu. Harga jual tepung donat mulai Rp 50.000-Rp 200.000 per 1,5 kilogram (kg).

Belajar dari mitranya di Malaysia itu, Rosidah sadar akan pentingnya peran marketing agar usahanya makin berkembang. Rosidah pun mulai membenahi sistem pemasaran dan operasional usahanya. "Melihat di Malaysia, donat saya bisa dipasarkan dengan baik, saya mulai fokus membenahi manajemen," ujar dia.

Dengan membuka gerai donat, Rosidah juga ingin agar donat buatannya itu naik kelas sehingga lebih bergengsi. Kualitas donat produknya dinaikkan ke kelas premium dengan harga Rp 4.000 per buah. Logo dan kemasan donatnya pun ia buat dengan standar yang lebih baik.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

    Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

    Whats New
    Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

    Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

    Whats New
    Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

    Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

    Whats New
    Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

    Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

    Whats New
    Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

    Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

    Rilis
    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Whats New
    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Whats New
    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Whats New
    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    Whats New
    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Whats New
    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Whats New
    Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

    Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

    Whats New
    Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

    Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

    Whats New
    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Whats New
    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com