Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Rupiah Saat Ini Masih Normal

Kompas.com - 06/09/2012, 11:46 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan posisi nilai tukar rupiah saat ini masih dalam level yang normal. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS saat ini sudah menembus level Rp 9.500 per dollar AS.

Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono menjelaskan saat ini bank sentral terus melakukan intervensi khususnya bila rupiah terus menembus level kritis. "Saya kira posisi rupiah saat ini masih normal karena current account defisit juga masih surplus, di capital account dari foreign direct investment yang juga masih positif," kata Hartadi saat ditemui di Euro Cham Indonesia Quarterly Briefing di Hotel Grand Mahakam Jakarta, Kamis (6/9/2012).

Menurut Hartadi, kondisi nilai tukar akan tergantung dengan suplai dan permintaan. Selain itu juga akan disesuaikan dengan kondisi fundamental Indonesia yang saat ini masih positif. Tapi, posisi nilai tukar juga akan ditentukan oleh kondisi neraca pembayaran, transaksi berjalan dan kondisi lainnya.

"Tapi yang dibilang pak Darmin kemarin, bahwa BI akan menjaga nilai tukar di level Rp 9.200-9.400 per dollar AS. Itu memang level rata-rata setahun. Jangan bingung dengan kondisi nilai tukar saat ini. Kalau ada pelemahan lagi, rentang antara level tadi itu masih realistik," tambahnya.

Sekadar catatan, Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga akhir tahun 2012 akan dijaga di level Rp 9.200-Rp 9.400 per dollar AS. Kondisi itu lebih baik dibandingkan posisi Rupiah saat ini yang sudah menembus level Rp 9.500 per dollar AS.

Gubernur BI Darmin Nasution menjelaskan defisit transaksi berjalan hingga semester I-2012, diperkirakan akan berkurang menjadi sekitar 2 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Perkiraan ini didasarkan pada ekspektasi bahwa kondisi perekonomian global dan harga komoditas ekspor akan membaik serta didukung oleh respon kebijakan yang ditempuh oleh BI dan pemerintah," kata Darmin.

Menurut Darmin, nilai tukar Rupiah itu juga sejalan dengan meredanya ketidakpastian global. Sehingga akan mendorong arus modal masuk yang lebih tinggi dan pada gilirannya meningkatkan surplus neraca modal dan finansial. "Sejalan dengan perkembangan ini, nilai tukar pada sisa tahun 2012 diperkirakan berada pada kisaran Rp 9.200-Rp 9.400 per dollar AS. Bias ke atas," katanya.

Ia mengatakan, pada tahun 2013, prospek nilai tukar masih akan dipengaruhi prospek ekonomi global. Kinerja neraca transaksi berjalan diperkirakan membaik ditopang meningkatnya kinerja ekspor, meskipun impor masih tetap tinggi sejalan dengan tetap kuatnya permintaan domestik.

Aliran modal asing terutama foreign direct investment (FDI) diperkirakan akan meningkat menopang surplus neraca modal dan finansial.

Berdasarkan kinerja neraca pembayaran tersebut, BI memperkirakan nilai tukar rupiah secara rata-rata pada tahun 2013 berada pada kisaran Rd 9.300-Rp 9.500 per dollar AS. "Perkiraan tersebut perlu disertai kewaspadaan termasuk risiko masih berlarutnya penyelesaian krisis di Eropa dan lebih melambatnya perekonomian mitra dagang utama sehingga dapat menekan kinerja ekspor," jelasnya.

Direktur Eksekutif Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan posisi nilai tukar Rupiah tersebut merupakan rata-rata nilai tukar hingga akhir tahun 2012. "Rata-rata kan nilai tukar kita Rp 9.272 per dollar AS. Tapi hingga akhir tahun biasanya ke 9.400 per dollar AS. Sesuai dengan Rapat Dewan Gubernur kemarin, kebijakan kita menjaga Rupiah sesuai fundamentalnya. Nilai tukar sekarang ini sudah mencerminkan suplay dan demand yang ada," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com