Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Group Bakrie Anjlok, Newmont Harus Diselamatkan

Kompas.com - 06/09/2012, 16:56 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPR dan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat harus segera memberikan restu kepada pemerintahpusat  untuk segera mengambil alih 7 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara. Hal itu disebabkan perusahaan tambang Group Bakrie kini sedang mengalami resiko gagal bayar (default) atas utang-utangnya.

Financial Analyst dan Founder Katadata Lin Che Wei menjelaskan resiko gagal bayar dari utang Bakrie Group di tahun ini mencapai Rp 7,1 triliun (dalam mata uang Rupiah) dan 275 juta dollar AS (dalam mata uang dollar AS). "Apalagi sebagian besar perusahaan Bakrie memang bermain di lini batubara. Saat ini harga batubara dunia sedang merosot tajam, dari 140 dollar AS per ton menjadi di bawah 90 dollar AS per ton. Tren penurunan ini diperkirakan akan berlangsung lama," kata Lin dalam diskusi Momentum Emas Pemerintah Kuasai Sisa Saham Newmont di Menara BCA Jakarta, Kamis (6/9/2012).

Dengan kondisi penurunan harga penjualan batubara, otomatis kondisi keuangan Bakrie Group juga akan terganggu. Untuk bisa membayar utang jatuh tempo pun juga tidak akan sanggup. Masalahnya, kata Lin, pemerintah harus mencermati potensi gagal bayar dari utang tersebut.

Hal itu disebabkan sekitar 24 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang telah dibeli oleh PT Multi Daerah Bersaing (konsorsium Group Bakrie dan Pemerintah Daerah) sudah digadaikan ke Credit Suisse (Singapura). Gadai tersebut sebagai jaminan atas utang senilai 360 juta dollar AS.

"Jika akibat default, saham Newmont milik PT Multi Daerah Bersaing akan beralih ke tangan kreditor asing. Maka tujuan divestasi yang semula dimaksudkan untuk mengembalikan saham Newmont ke pihak nasional, tidak akan tercapai," tambahnya.

Sehingga, dengan kondisi kas negara yang masih ada, pemerintah diminta untuk segera merealisasikan pembelian sisa divestasi saham Newmont itu.

Sekadar catatan, tingginya resiko utang Group Bakrie membuat harga saham sejumlah anak usahanya di bursa Jakarta dan London semakin tertekan sejak awal 2011. Contohnya saja, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) anjlok 77 persen dan PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) anjlok 29 persen.

Dua saham tersebut sudah mengalami tekanan signifikan sejak 2005. Bahkan penurunan saham BUMI cukup drastis bila dibanding posisi tertingginya pada 12 Juni 2008 lalu yaitu Rp 8.550 per lembar saham. Penurunan harga saham juga terjadi di saham Bumi Plc di London (74 persen) dan PT Bumi Resources Mineral Tbk yang anjlok 36 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    Whats New
    Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

    Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

    Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

    Whats New
    Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

    Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

    Whats New
    Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

    Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

    Whats New
    Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

    Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

    Whats New
    Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

    Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

    Whats New
    Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

    Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

    Rilis
    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Whats New
    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Whats New
    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Whats New
    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    Whats New
    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com