Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greenfields, Susu dari Malang untuk Dunia

Kompas.com - 08/09/2012, 15:34 WIB
Didik Purwanto

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Indonesia ternyata memiliki peternakan sapi sekaligus produsen susu yang besar. Bahkan, lebih dari 50 persen susu yang diproduksi telah diekspor ke Singapura, Malaysia, Hongkong, Filipina, Taiwan dan Myanmar. Adalah PT Greenfields Indonesia yang berlokasi di Desa Babadan, Kecamatan Ngajum Malang yang memproduksi susu pasteurisasi dan susu Ultra High Temperature (UHT).

Terletak di kawasan Gunung Kawi, PT Greenfields Indonesia memproduksi sekitar 20 juta liter susu setiap tahun.

"Minimal 50 persen dari total produksi susu akan kami ekspor ke negara-negara tersebut," kata Kepala Pemasaran dan Penjualan PT Greenfields Indonesia Jan Gert Vistisen di pabriknya, Malang, Jumat (7/9/2012).

Susu yang diproduksinya pun tidak sembarangan. Perusahaan sampai harus mengembangbiakkan lebih dari 6.000 ekor sapi Friesian Holstein yang langsung diimpor dari Australia. Untuk pejantannya, perusahaan juga langsung mendatangkan spermanya dari sapi berkualitas di Amerika Serikat.

Bagi PT Greenfields Indonesia, sapi hasil inseminasi buatan tersebut mampu menghasilkan susu berkualitas tinggi. Jan menjelaskan, susu yang telah diekspor ke beberapa negara ini ternyata bisa dihasilkan dari salah satu daerah di Indonesia. Bahkan, bisa menjadi sumber pekerjaan dan pendapatan bagi warga setempat.

Peternakan sapi dan pabrik susu ini menerapkan pola kemitraan kepada masyarakat setempat. PT Greenfields Indonesia membeli pakan ternak berupa rumput gajah (King Grass) dan jagung dari masyarakat. Pakan tersebut khususnya jagung dibeli oleh perusahaan seharga Rp 550 per kg. Harga ini sudah termasuk tinggi bila dibanding petani jagung harus menunggu jagung siap panen. Jagung tersebut dibeli beserta batang dan daunnya saat masih muda atau kurang dari dua bulan. Dengan pakan tersebut, sapi akan mendapat tambahan karbohidrat super tinggi.

"Petani akan merasa diuntungkan karena mendapat kepastian penjualan jagung. Bila dipanen sampai jagung tua, petani bisa saja rugi bila jagungnya kurang bagus atau pada saat harga jagung di pasar turun," tambahnya.

Imbal baliknya, perusahaan juga akan memberikan kotoran sapi kepada masyarakat sebagai pupuk kompos berkualitas tinggi. Di sisi lain, perusahaan juga mengimpor pakan seperti rumput berprotein tinggi yang disebut alfalfa dari Australia. Pabrik ini memproduksi susu pasteurisasi (dipanaskan hingga 72 derajat celcius) yang bisa tahan hingga 40 hari. Serta susu Ultra High Temperature (UHT) yang dipanaskan hingga 140 derajat yang bisa tahan hingga setahun.

Susu segar Greenfields ini tersedia dalam beragam rasa seperti fresh milk (whole milk atau full cream) untuk anak, chocomalt (perpaduan susu segar dan perasa coklat), susu rendah lemak tinggi kalsium (high calcium low fat) dan susu skim tinggi kalsium (high calcium skimmed milk) yang cocok untuk diet. Selain itu, perusahaan juga memproduksi keju mozarella yang tahan hingga enam bulan. Di sisi lain, produk dari pemisahan susu berupa gajih (whey) saat ini masih dibuang.

"Ke depan kami akan memanfaatkan sisa produk itu menjadi produk susu tersendiri. Gajih itu kini memang dikembangkan sebagai susu protein untuk suplemen," kata Jan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com