Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Soros ke Jerman: Pimpin atau Tinggalkan Euro!

Kompas.com - 10/09/2012, 10:58 WIB

LONDON, KOMPAS.com — George Soros memberi saran yang cukup kontroversial buat Jerman. Dalam wawancara dengan Financial Times, Soros bilang, Jerman hanya mempunyai dua pilihan. Kalau tidak mau memimpin zona euro keluar dari krisis, Jerman sebaiknya keluar.

"Pimpin atau tinggalkan: sah bagi Jerman untuk mengambil keputusan ini," tegas pria yang pernah membangkrutkan Bank Sentral Inggris itu.

"Pilihannya entah Jerman menyerahkan nasibnya bersama seluruh Eropa, mengambil risiko karam bersama; atau meninggalkan euro. Sebab, jika ia pergi, problem zona euro akan membaik," lanjutnya.

Ia menjelaskan, solusi yang lebih ia sukai adalah Jerman mengabaikan pendiriannya terhadap deflasi dan mengambil sikap seperti hegemoni yang pengertian kepada rekan-rekannya.

"Sebab, secara politis akan parah. Semua pihak pro Eropa akan terkejut dengan ide bahwa Jerman harus meninggalkan euro. Akan lebih banyak yang menginginkan Jerman hanya mengubah hatinya," jelasnya.

Namun, kata Soros, semua itu tergantung pada sikap Jerman. "Jika mereka bersikeras pada kebijakan moneter ketat, menekankan pendiriannya atas deflasi saat ini, dan bergeming dari situ, akan lebih baik bagi mereka di jangka panjang untuk pergi," tutur miliuner gaek berusia 82 tahun tersebut.

Untuk beberapa waktu, zona euro seharusnya mengejar pertumbuhan setidaknya 5 persen dengan inflasi yang lebih tinggi, kata Soros. Namun, Bundesbank Jerman selama ini tak memperbolehkannya. Tanpa peluang pertumbuhan, para debitor itu akan jatuh dalam perangkap deflasi dan akhirnya terpaksa bangkrut.

Ia juga khawatir bahwa mendesakkan syarat kebijakan ketat bagi negara-negara seperti Italia dan Spanyol akan memisahkan zona Eropa antara kelompok debitor dan kreditor. "Langkah itu membuat Eropa terbagi dua lapis dengan permanen," imbuhnya.

Ujungnya, currency union atau kerja sama mata uang bersama Eropa bisa kolaps, begitu juga pasar bersama Eropa, bahkan Uni Eropa secara keseluruhan.

Solusi mencegah konfrontasi

Untuk mencegah konfrontasi antara negara debitor dan kreditor menjadi permanen, Soros bilang, Eropa butuh Otoritas Fiskal Eropa (European Fiscal Authority/EFA), semacam IMF ala Eropa, yang akan mengukur risiko gagal bayar atas semua surat utang yang dibeli ECB.

EFA juga hendaknya mengurusi dana penyelamatan zona euro berupa European Financial Stability Facility senilai 440 miliar euro dan European Stability Mechanism senilai 500 miliar euro. Selain itu, Soros mengusulkan pembentukan dana pengurangan utang. Yang ini serupa dengan apa yang diusulkan dewan penasihat ekonomi ke Pemerintah Jerman.

Caranya, EFA mengambil alih utang negara-negara yang melebihi 60 persen PDB mereka—batas utang yang seharusnya mereka penuhi. Lalu EFA mengeluarkan instrumen "surat berharga pengurangan utang". Instrumen ini berupa kewajiban bersama negara-negara zona euro. Soros menyarankan instrumen ini harus diberi jaminan dengan kualitas tertinggi oleh ECB sehingga bisa menarik investor.

"Anda punya sekitar 700 miliar euro di ECB yang saat ini hanya memberikan bunga 0 persen. Daripada menyimpan dana itu di ECB, bank bisa menempatkannya pada instrumen ini yang bunganya lebih tinggi dari 0 persen," jelasnya.

Akan tetapi, konsep memberi jaminan bersama akan sangat ditentang oleh Jerman. Sebelumnya, Kanselir Angela Merkel dan Menteri Keuangan Wolfgang Schäuble menegaskan bahwa itu takkan terjadi sebelum Uni Eropa membentuk fiscal union. Dengan begitu, Uni Eropa bisa mengawal disiplin anggaran setiap negara anggota.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com