Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga CPO Melemah

Kompas.com - 10/09/2012, 17:13 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang diperdagangkan di Malaysia Derivatives Exchange (MDEX) ditutup melemah. Harga CPO untuk pengiriman November ditutup melemah 0,91 persen atau berada pada level harga 2.921 ringgit Malaysia per ton. Adanya spekulasi akan terjadi kenaikan produksi CPO di Malaysia dan Indonesia berpengaruh terhadap pergerakan harga CPO.

Persediaan CPO di Malaysia berkisar 2,14 juta ton per akhir Agustus atau naik 7 persen dari proyeksi di bulan sebelumnya. Selain itu, adanya prediksi bahwa panen kedelai di Amerika Serikat (AS) yang merupakan produk subtitusi CPO akan meningkat juga memengaruhi penurunan harga CPO.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Senin (10/9/2012), melaporkan, harga CPO yang diperdagangkan di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia juga mengalami penurunan. Harga CPO untuk penyerahan September 2012 ditutup pada harga Rp 8.635 per kilogram atau mengalami penurunan Rp 215 per kilogramnya.

Sementara itu, pada periode Januari-Juli devisa Sumut dari India turun 7,09 persen. India menjadi negara tujuan utama ekspor CPO dan produk turunan lainnya Sumut, bahkan secara nasional, baru kemudian disusul China dan negara-negara di Eropa. Penurunan volume dan nilai ekspor CPO itu merupakan dampak krisis global yang masih dirasakan.

Tahun ini hingga Juli, nilai ekspor Sumut ke India 709,193 juta dollar AS dari periode sama tahun lalu sebesar 763,272 juta dollar AS. Penurunan devisa dari India itu khususnya akibat penurunan volume dan nilai ekspor CPO atau minyak sawit mentah.

Sementara itu,  harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Timur untuk periode September 2012 mengalami penurunan. Penurunan harga TBS sawit ini diakibatkan harga minyak kelapa sawit mentah yang tidak stabil di pasar dunia sehingga turut mempengaruhi harga TBS di Kaltim.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com