Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI-Panama Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Kompas.com - 13/09/2012, 16:39 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Indonesia memandang Panama sebagai negara yang prospektif di kawasan Amerika Tengah. Panama menempati posisi keempat di bawah Brasil, Argentina, dan Chili sebagai negara yang terbesar nilai perdagangannya dengan Indonesia dari kawasan Amerika Latin. Kerja sama bidang perdagangan antara Indonesia dan Panama masih belum banyak dilakukan, namun prospek peningkatan perdagangan kedua negara sangat besar.

Dalam kesempatan courtesy call Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, kepada Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Panama, Jose Pacheco Tejeira, pihak Panama menyampaikan bahwa keberadaan Colon Free Zone (CFZ) sebagai pusat aktivitas ekonomi di Panama dapat dimanfaatkan oleh pengusaha Indonesia untuk berinvestasi dan membuka semacam show room untuk produk-produknya agar dapat dipasarkansecara lebih luas. Oleh Pemerintah Panama, CFZ telah diberikan fasilitas berupa infrastruktur dan kemudahan dari sisi insentif pajak dan keimigrasian. Acara tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Panama, Dwi Ayu Arimami.  

"Bagi Indonesia, Panama merupakan mitra yang sangat penting dalam kerja sama ekonomi. Oleh sebab itu, informasi terkini dari perkembangan ekonomi Indonesia penting kami komunikasikan dalam kunjungan ini, sekaligus terus mengekplorasi kesempatan-kesempatan bisnis dan investasi yang bisa dikembangkan antar kedua negara," kata Gusmardi, dalam siaran pers, Kamis (13/9/2012).

Panama merupakan salah satu negara di Amerika Tengah yang strategis secara geografis sehingga menjadi lokasi yang menarik bagi perdagangan dan investasi Indonesia. Panama juga memiliki keunggulan karena mempunyai akses dan menjadi hub ke beberapa negara lainnya di kawasan seperti Amerika Latin, Amerika Tengah dan Utara. Pemerintah Panama mendorong Indonesia untuk memanfaatkan Colon Free Zone (CFZ) dan terusan Panama sehingga selain untuk pasar Panama, produk Indonesia juga dapat menjangkau kawasan sekitarnya.

CFZ letaknya sangat strategis pada jalur masuk terusan Panama serta telah memiliki sarana dan infrastruktur yang lengkap dan terpadu dan telah menjadi salah satu pusat pasar dan distribusi perdagangan dunia. Total perdagangan Indonesia dan Panama tahun 2011 mencapai 218,7 juta dollar AS, meningkat 45,1 persen dibanding tahun 2010 sebesar 150,7 juta dollar AS. Sementara pada periode Januari-Juni 2012 sebesar 184,9 juta dollar AS, meningkat 40,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2011 yang sebesar 76,8 juta dollar AS . Ekspor Indonesia periode Januari-Juni 2012 sebesar 74,1 juta dollar AS, meningkat 8,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2011 sebesar 68,4 juta dollar AS. Sementara impor dari Panama periode Januari-Juni 2011 sebesar 8,4 juta dollar AS dan periode yang sama tahun 2012 .     

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com