Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Bisnis Islam

Kompas.com - 14/09/2012, 08:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Asia Tenggara berpeluang dikembangkan sebagai sentra perdagangan dan pusat aliansi ekonomi Islam di dunia. Sejarah dan kemajuan ekonomi serta politik yang dicapai bangsa-bangsa di kawasan ini memungkinkan pengembangan peran tersebut.

Demikian dikatakan Wakil Presiden Boediono saat memberikan sambutan pada pembukaan Muslim World Biz Business and Investment Zone Ke-3 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (13/9).

Kegiatan meliputi konferensi dan pameran bertajuk ”Memperkuat Aliansi Ekonomi” tersebut berlangsung hingga 16 September.

Boediono mengatakan, kawasan Asia Tenggara yang letaknya strategis pada abad XIV-XV menjadi simpul utama kegiatan perdagangan dunia Islam yang berjaya.

”Sebagai contoh, di Indonesia, pada pertengahan abad XIV, Ibnu Batutah dari Maroko telah melakukan perdagangan dengan Kerajaan Samudera Pasai di Sumatera,” katanya.

Para pedagang Muslim dari dalam dan luar Indonesia pada masa itu juga sangat aktif di kawasan timur Indonesia.

Namun, peran tersebut kemudian merosot dengan masuknya usaha dagang dari negara-negara Eropa yang melaksanakan praktik monopoli dengan didukung kemampuan militer.

Boediono berharap pelaku bisnis di Indonesia terangsang untuk mengambil kesempatan pada forum Muslim World Biz Ke-3 melalui pengembangan jaringan bisnis dengan mitra-mitra baru.

Forum tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan jaringan dan peluang perdagangan antarbangsa yang lebih luas di beragam bidang.

”Tidak hanya di antara negara-negara anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam), tetapi juga di antara negara-negara OKI dan non-OKI,” kata Boediono.

Sejumlah diskusi dan sesi konferensi di forum tersebut diharapkan makin memantapkan pemahaman para peserta mengenai topik terhangat terkait dengan bisnis dan investasi di dunia.

”Lebih jauh lagi dari sini diharapkan akan terlahir ide-ide baru dan segar untuk memajukan ekonomi, perdagangan, dan industri negara-negara anggota OKI,” kata Boediono.

Ketua Kadin Jakarta Edy Kuntadi mengatakan, tahun ini target pengunjung mencapai 70.000 orang. Ada sekitar 600 gerai pameran, seperti produk makanan halal, elektronik haji dan umrah, institusi pendidikan, asuransi, dan agen perjalanan.

Ditemui seusai acara pembukaan, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Boy Garibaldi Thohir mengatakan, Indonesia harus terus berperan aktif dalam perdagangan dunia, termasuk dengan negara-negara OKI.

”Kita harus lebih aktif membuat acara yang menarik seperti ini karena potensi Indonesia besar,” kata Boy. (CAS/ENY)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com