Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Harga Emas Bisa Sentuh 1.800 Dollar AS

Kompas.com - 14/09/2012, 14:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Bank sentral AS atau U.S. Federal Reserve akhirnya meluncurkan kebijakan pelonggaran kuantitatif. The Fed akan membeli obligasi berbasis KPR (Mortgage backed Securities/ MBS) sebesar 40 miliar dollar AS per bulan.

Program ini akan dijalankan hingga pasar tenaga kerja membaik. Selain itu The Fed juga akan mempertahankan suku bunga mendekati nol persen hingga pertengahan 2015 dari sebelumnya hingga akhir 2014.

Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan di Jakarta, Jumat (14/9/2012), kebijakan yang sangat agresif dari The Fed ini langsung merontokkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia sementara instrumen berisiko lainnya seperti komoditas dan saham melejit.

Harga emas mendapatkan momentum penguatan yang besar dari pengumuman The Fed ini dan berpotensi mencapai 1.800 dollar AS dengan "support" di kisaran 1.761.  "Semua indikator teknikal masih menunjukkan penguatan. Namun bila level 1.761 tembus ke bawah, emas akan berkonsolidasi dulu di area 1.750-an sebelum menguat kembali," katanya.

Emas menutup perdagangan Kamis (13/9/2012) dengan menggapai level tertinggi dalam hampir tujuh bulan terakhir setelah Federal Reserve menjelaskan secara detil mengenai program pembelian obligasi tahap berikutnya demi mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

Emas untuk pengiriman Desember menguat 38,40 dollar AS, atau 2,2 persen, menjadi 1.772,10 dollar AS per troy ounce di Comex, divisi dari New York Mercantile Exchange.

Penutupan perdagangan Kamis itu adalah yang tertinggi sejak akhir Februari, dan persentase penguatan terbesar dalam satu hari perdagangan sejak akhir Juni. Penguatan emas dalam sepekan ini mendekati 4 persen, dan dalam sebulan logam mulia ini melonjak 5 persen.

Emas menguat dalam perdagangan di Asia, Jumat, mengikuti pergerakan positif di New York menyusul rencana stimulus moneter dari Federal Reserve untuk menopang pertumbuhan ekonomi AS.

Emas untuk Desember menguat 3,40 dollar AS menjadi 1.775,50 dollar AS per troy ounce dalam perdagangan elektronik di Asia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com