Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Picu Harga Beras

Kompas.com - 15/09/2012, 03:01 WIB

Grobogan, Kompas - Musim kemarau mulai memicu harga beras di Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Gejala ini diduga kuat karena makin sempitnya sentra padi yang panen. Sementara itu, ancaman serangan tikus terhadap tanaman padi terus merebak.

Di Pasar Pedurungan, Kota Semarang, Jumat (14/9), harga beras lokal IR 64 naik menjadi Rp 7.700 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 7.500 per kg.

”Kenaikan harga ini dipicu makin sempitnya sentra padi yang panen. Di Kabupaten Grobogan dan Semarang, praktis sudah tidak ada tanaman padi yang panen. Sudah habis,” ujar Nurhadi, pedagang beras di Pedurungan, Kota Semarang.

Pedagang beras di Pasar Beras Dargo, Semarang, Agung, mengatakan, pedagang saat ini juga tidak memiliki stok beras normal. Normalnya stok beras bisa mencapai 10 ton, tetapi saat ini paling banter hanya 7 ton.

Harga beras medium di pasar beras ini rata-rata Rp 7.700 per kg. Namun, kalau pembeli memborong lebih dari 1 ton, harga bisa turun Rp 7.600 per kg.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Grobogan Wardi menyatakan, di daerah ini sudah tidak ada tanaman padi yang tersisa. Panen padi terakhir sudah selesai akhir Agustus 2012. Saat ini, petani mulai panen jagung.

Menurut pedagang beras besar di Semarang, Budi Sabarsah, kenaikan harga beras juga dipicu harga gabah di tingkat petani yang juga naik saat panen di musim kemarau ini.

Harga gabah kering panen (GKP) merangkak naik. Semula Rp 3.800 per kg, kini naik menjadi Rp 4.100. Harga gabah basah Rp 3.500 per kg di tingkat petani.

”Pedagang beras saat ini agak kesulitan mendapatkan beras dalam jumlah besar. Kami mencari beras di daerah yang masih panen seperti di Kecamatan Ulujami, Comal, dan Randudongkal di Pemalang bagian selatan,” ujar Budi Sabarsah.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grogoban Edy Sudaryanto berharap, pada kemarau ini petani tidak mengubah jadwal tanam pada musim tanam pertama 2012/2013, khususnya untuk lahan irigasi teknis seluas 36.000 hektar di area Grobogan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com