Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Eropa Kembali Bakal Tekan Rupiah

Kompas.com - 18/09/2012, 09:09 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar dalam beberapa hari ini terangkat oleh stimulus baru di Amerika Serikat. Namun, sekarang, termasuk pada perdagangan Selasa (18/9/2012) ini, tekanan terhadap rupiah kembali datang, khususnya dari pelambatan perekonomian Uni Eropa.

Nilai tukar rupiah kemarin masih melanjutkan penguatan. Rupiah ditutup di level Rp 9.464 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg).

Sementara bursa Asia mulai variatif, sebagian ditutup turun termasuk bursa Indonesia (IHSG). IHSG turun tipis 0,04 persen menjadi 4.255,29. Pelemahan juga terjadi di harga minyak mentah.

Harga Brent turun menjadi 114,23 dollar AS per barrel (-2,86 persen) dan untuk WTI menjadi 96,82 dollar AS per barrel (-2,4 persen).

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Selasa (18/9/2012), menyatakan, euforia quantitative easing ketiga di AS sudah berakhir. Pasar global pun kembali kawatir dengan Uni Eropa. Pasar Asia kemungkinan mengikuti pelemahan tersebut pada hari ini.

"Untuk rupiah kemungkinan ada potensi pelemahan kembali ke kisaran antara Rp 9.480 dan Rp.9.500 per dollar AS," kata Lana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com