Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo II Tambah Modal Rp 1 Triliun

Kompas.com - 19/09/2012, 02:34 WIB

Jakarta, Kompas - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menambah modal kerja sebesar Rp 1 triliun untuk ekspansi bisnisnya. Modal tersebut bukan hanya digunakan untuk membangun Terminal Kalibaru di Pelabuhan Tanjung Priok, melainkan juga untuk membangun pelabuhan di Bengkulu, Teluk Bayur (Padang), dan Panjang (Lampung).

Tambahan modal kerja bagi Pelindo II didapat dari kucuran kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perjanjian kredit modal kerja ditandatangani Direktur Keuangan Pelindo II Mulyono, Direktur Business Banking BNI Krishna Suparto, dan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok pada hari Selasa (18/9), di Jakarta.

Menurut Mulyono, rencana pengembangan pelabuhan Pelindo II memang sangat besar. ”Dengan demikian, dibutuhkan pendanaan eksternal yang besar. Selain pendanaan dari perbankan, kami juga menjajaki skema pendanaan lain,” ujar Mulyono.

Porsi BNI dalam kredit modal kerja mencapai Rp 500 miliar, sementara sisanya sebesar Rp 500 miliar dari Bank Mandiri. ”Inilah pertama kalinya Pelindo II mendapatkan kredit modal kerja. Sebab selama ini hanya menggunakan dana kas internal. Akan tetapi, rencana besar Pelindo II kali ini tidak cukup bila hanya dari pendanaan internal,” ujar Sekretaris Perusahaan Pelindo II Rima Novianti.

Pada awalnya Pelindo II memproyeksikan belanja modal Rp 5 triliun pada tahun 2012 ini. Namun, dikatakan Rima, modal kerja sebesar Rp 1 triliun itu di luar proyeksi belanja modal.

”Dari kredit sebesar Rp 1 triliun ada sebagian dana untuk Terminal Kalibaru. Akan tetapi, perjanjian kredit khusus Kalibaru dalam jumlah besar baru ditandatangani tahun depan,” ujar Rima.

Sementara itu, Krishna Suparto mengatakan, pinjaman kepada Pelindo II oleh posisi strategisnya sebagai penyedia jasa kepelabuhanan di Indonesia. ”Efisiensi logistik Indonesia juga terletak pada Pelindo,” ujarnya.

Ditambahkan Krishna, bila pelabuhan tidak efisien, biaya logistik di Indonesia akan makin tinggi. ”Akibatnya, industri dalam negeri tidak kompetitif saat bersaing dengan perusahaan asing,” kata dia.

Pada semester I tahun 2012, BNI telah menyalurkan Rp 36 triliun untuk pembiayaan infrastruktur, termasuk di dalamnya Rp 5,5 triliun untuk transportasi. Adapun Bank Mandiri hingga Agustus 2012 telah menyalurkan kredit sebesar Rp 28 triliun untuk infrastruktur.

Jasa selalu defisit

Komponen jasa dalam transaksi berjalan selalu defisit. Komponen jasa mengalami defisit 2,883 miliar dollar AS per triwulan II-2012, lebih dalam dibandingkan triwulan I-2012 yang sebesar 2,075 miliar dollar AS.

Defisit itu sebagian besar disumbang jasa transportasi, yakni 2,466 miliar dollar AS per triwulan II-2012. Transportasi barang tercatat defisit 2,018 miliar dollar AS, jauh melampaui transportasi penumpang yang defisit 381 juta dollar AS.

Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah menyebutkan, penyebab defisit itu antara lain karena lebih banyak menggunakan angkutan asing. (RYO/IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com