Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Masuk Malaysia, Ini Tanggapan Bos AirAsia

Kompas.com - 19/09/2012, 11:21 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lion Mentari Airlines mendirikan maskapai berbiaya rendah di Malaysia. Sehingga Lion Air akan berhadapan langsung dengan pasar maskapai penerbangan berbiaya rendah milik AirAsia yang berasal dari Malaysia. Presiden Direktur Grup AirAsia Tony Fernandes mengaku senang bila Malindo Air (nama maskapai Lion Air yang terbang di Malaysia) bisa ekspansi di sana.

Hal tersebut akan menjadi persaingan positif di dunia penerbangan, khususnya di Malaysia. "Kita sudah teruji. Masuknya Malindo Air sangat bagus untuk ASEAN. Saya merasa senang Lion Air masuk pasar di Malaysia," kata Tony saat ditemui di acara Asean Business Club di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa malam (18/9/2012).

Meski akan menggerus pangsa pasar AirAsia di Malaysia, masuknya Malindo Air dinilai tidak akan mengganggu bisnis AirAsia ke depan. Menurut Tony, pihaknya sudah melakukan banyak hal terkait penerbangan murah (low cost carrier/LCC) di tanah air.

Baginya, semakin banyak maskapai penerbangan di Malaysia maka akan menimbulkan persaingan sehat di bisnis penerbangan di sana. Apalagi menjelang pemberlakukan ASEAN Open Sky pada tahun 2015 mendatang, dunia penerbangan akan semakin banyak tantangan.

"Tapi kami tidak mengkhawatirkan hal tersebut karena pasar kami masih besar," jelas Tony dengan percaya diri.

Sekadar catatan, Dengan mengusung nama Malindo Airways, Lion Air akan memulai penerbangan perdana bulan Mei 2013 mendatang. Setidaknya, Lion Air akan menyiagakan sekitar 100 pesawat dalam satu dekade ke depan. Hal ini disampaikan oleh Ahmad Johan, Presiden Penerbangan Nasional dan Industri Pertahanan Malaysia, kepada wartawan di Kuala Lumpur, Selasa (11/9/2012).

Namun begitu, mayoritas kepemilikan saham Malindo Airways dikuasai oleh perusahaan Malaysia dengan kepemilikan saham 51 persen, sisanya baru dikuasai oleh Lion Air yang berbasis dari Indonesia.

Perlu diketahui, pelanggan terbesar pesawat Boeing tersebut akan bersaing ketat dengan AirAsia untuk melayani wisatawan di Asia. Boeing Company memprediksi, pertumbuhan ekonomi di Asia membuat pertumbuhan perjalanan udara di Asia tumbuh 6,4 persen per tahun sampai tahun 2031 mendatang. "

Soal harga tiket nanti sama dengan AirAsia atau mungkin lebih rendah," kata Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana, mengungkapkan tarif tiket pesawatnya yang akan bersaing dengan AirAsia tersebut.

Rusdi bilang, Malindo Air berencana terbang ke negara-negara seperti Thailand, China, India, Jepang, Australia, serta Indonesia. Perlu diketahui, Lion Air baru saja menandatangani pemesanan 230 Boeing 737 pada Februari lalu. Ini merupakan rekor terbanyak pemesanan pesawat Boeing yang tercatat dalam sejarah dengan nilai 22,4 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

    Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

    Whats New
    Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

    Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

    Whats New
    Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

    Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

    Whats New
    Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

    Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

    Whats New
    Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

    Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

    Whats New
    Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

    Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

    Whats New
    Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

    Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

    Whats New
    Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

    Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

    Whats New
    Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

    Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

    Whats New
    Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

    Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

    Whats New
    Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

    Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

    Whats New
    Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

    Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

    Whats New
    Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

    Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

    Spend Smart
    Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

    Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

    Whats New
    Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

    Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com