Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirAsia Incar Pasar Lion Air di Indonesia

Kompas.com - 20/09/2012, 02:40 WIB

Jakarta, Kompas - Maskapai AirAsia mengaku tidak peduli ekspansi maskapai Lion Air di Malaysia. Lion Air berpatungan dengan National Aerospace and Defence Industries Malaysia mendirikan maskapai Malindo Airways yang mulai beroperasi Mei 2013.

Demikian dikatakan Chief Executive Officer AirAsia Group Tony Fernandes, Rabu (19/9), kepada Kompas, di kantornya di Jakarta. ”Saya justru akan merebut pasar Lion Air di Indonesia,” ujar Tony bersemangat.

Justru akibat ekspansi Lion Air, kata Tony, dia berniat membeli 10-12 unit Airbus A320 per tahun. ”Pesawat-pesawat itu akan diterbangkan Indonesia AirAsia,” ujar Tony.

Pada triwulan I-2012, manajemen Indonesia AirAsia mengumumkan pada akhir tahun 2012 akan menerbangkan 21 unit A320. Namun, Tony memastikan pihaknya akan menerbangkan 24 unit A320.

”Kalau Lion menerbangkan 60-70 pesawat, Indonesia AirAsia juga akan menerbangkan 60 pesawat. Penetrasi kami ditambah Batavia Air juga akan mengimbangi Lion Air,” ujar Tony. Kini, penetrasi Lion Air di pasar domestik mencapai 41 persen.

Tony menambahkan, pesawat Indonesia AirAsia tak akan ditempatkan di Jakarta. ”Indonesia besar, kami akan taruh di bandara yang tidak penuh, seperti di Medan, Bali, dan Manado,” ujarnya.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, ekspansi Lion Air di Malaysia lebih untuk pasar regional, bukan untuk Malaysia. ”Kami tidak akan meninggalkan Indonesia,” ujarnya.

Dia menambahkan, Lion Air juga akan terus memasok pesawat baru untuk Lion Air dan Malindo Airways yang beroperasi dari Malaysia.

Dalam 10 tahun ke depan, Malindo Airways merencanakan mengoperasikan 100 pesawat, termasuk 5 unit Boeing 787 Dreamliner. Boeing 787 ditargetkan datang tahun 2015 seiring dengan rencana Malindo Airways terbang ke Eropa.

Edward menambahkan, ekspansi Lion Air dengan Malindo Airways ke Malaysia bukan untuk bersaing langsung (head-to-head) dengan maskapai penerbangan lain. ”Langkah bisnis itu untuk menghadapi kebijakan open sky ASEAN 2015,” ujarnya.

Tony berpendapat, maskapai yang masih menerapkan full service tidak akan pernah berhasil membangun maskapai berbiaya rendah. ”Ini masalah kultur. Tak mudah untuk mengubah kultur,” ujar Tony.

”AirAsia tak pernah tawarkan lower fare, harga murah, tetapi lower cost, biaya rendah yang berujung pada harga murah. Ini hal berbeda,” ujar Tony. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com