Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Commuter Naik, Ini Alasan PT KAI

Kompas.com - 24/09/2012, 16:38 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT KAI Commuter Jabodetabek, anak usaha PT Kereta Api Indonesia Persero, akan menaikkan harga tiket kereta commuter (kereta AC) Rp 2.000 untuk setiap tujuan. Kenaikan tarif tersebut akan berlaku mulai 1 Oktober 2012.

Direktur Keuangan KAI Commuter Jabodetabek Tri Handoyo menjelaskan, kenaikan tarif commuter tersebut karena perseroan ingin meningkatkan layanan penumpang di seluruh kereta dan stasiun di Jabodetabek.

"Kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) AC ini untuk meningkatkan layanan di seluruh stasiun dan semua layanan kereta," ungkap Tri di Kantor KAI Commuter Jabodetabek, Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (24/9/2012).

Apalagi, PT KAI juga berencana menaikkan target penumpang pada 2017 menjadi sebesar 1,2 juta penumpang. Saat ini, jumlah penumpang commuter di Jabodetabek mencapai sekitar 400.000 penumpang per hari, sementara ketersediaan armada hingga saat ini hanya 268 unit KRL.

Menurut Tri, kenaikan tarif commuter ini juga akan meningkatkan layanan di stasiun, seperti peremajaan stasiun, peron, jumlah petugas keamanan, hingga untuk operasional kereta api, seperti membeli kereta dari Jepang. Saat ini sudah ada 20 kereta bekas KRL seri 6000 dari Jepang yang sudah tiba di Tanjung Priok Jakarta. Kedatangan KRL tersebut merupakan program penambahan armada di tahun 2012 yang ingin mendatangkan hingga 90 kereta.

"Biaya investasi satu rangkaian gerbong mencapai Rp 1 miliar. Jadi, kalau 20 rangkaian kereta, biayanya Rp 20 miliar. Hingga akhir tahun, kami akan mengeluarkan Rp 90 miliar," paparnya.

Sekadar catatan, KAI Commuter Jabodetabek telah mendatangkan 20 unit KRL seri 6000. Sekitar 20 unit KRL sudah tiba pada April 2012, 10 unit KRL datang pada Mei 2012, 20 unit KRL datang pada 24 September 2012, dan 40 unit KRL diperkirakan tiba pada Oktober hingga November 2012.

Tarif commuter yang akan naik adalah commuter dengan tujuan Bogor-Jakarta Kota/Jatinegara (Rp 9.000), Bogor-Depok (Rp 8.000), Depok-Jakarta Kota/Jatinegara (Rp 8.000), Bekasi-Jakarta Kota (Rp 8.500), Tangerang-Duri (Rp 7.500), dan Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang (Rp 8.000).

"Hingga akhir tahun ini, biaya investasi KAI Commuter Jabodetabek mencapai Rp 120 miliar, sedangkan tahun depan kami naikkan menjadi Rp 200 miliar. Kami juga akan menaikkan jumlah pembelian armada kereta menjadi 160 kereta," tuturnya.

Dengan alasan operasional yang tinggi itu, PT KAI menganggap bahwa pihaknya memerlukan biaya investasi yang tinggi pula. Salah satu caranya adalah menaikkan harga tiket KRL AC.

"Kami sudah tidak mendapat dana dari pemerintah. Jadi, wajar kalau harga KRL AC dinaikkan. Beda dengan KRL ekonomi biasa, tarifnya tidak naik," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Whats New
    Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

    Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

    Whats New
    Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

    Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

    Whats New
    Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

    Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com