Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batan Tek Jadi Perusahaan Produsen Nuklir Terbesar di Asia Tenggara

Kompas.com - 25/09/2012, 14:53 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menyetujui agar PT Batan Teknology Persero bisa menjadi perusahaan yang memproduksi radioisotop (nuklir bersih). Bahkan, anak usaha BUMN tersebut diharapkan bisa menjadi perusahaan terbesar di Asia Tenggara.

"Saya setujui Batan Tek bisa mendirikan perusahaan kedokteran nuklir untuk memproduksi radioisotop di Amerika Serikat. Jadi dia berpeluang untuk menjadi yang terbesar di Asia Tenggara," kata Dahlan, selepas Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Selasa (25/9/2012).

Saat ini, Batan Tek sudah mulai mengekspor radio isotop ke banyak negara. Bulan depan, Batan Tek akan ekspor radioisotop ke China dan Jepang. Untuk bisa menguasai dunia, tentunya Batan Tek harus mengekspor ke negara lain dengan agresif. Namun, saat ini Batan Tek terkendala bila harus mengirim radioisotop ke Amerika Serikat.

"Radioisotop ini tidak bisa dikirim ke Amerika Serikat karena kalau dikirim maka radiasinya akan hilang atau menurun drastis, sehingga tidak bisa digunakan," tambahnya.

Menurut Dahlan, salah satu caranya adalah Batan Tek harus mendirikan perusahaan kedokteran nuklir di Amerika Serikat untuk memproduksi radioisotop.

"Sehingga akan menguasai pasar Amerika Serikat. Di luar negeri, mereka tidak mampu membuat karena teknologi radioisotop ini dimiliki dan diciptakan oleh Direktur Utama Batan Tek sendiri. Sehingga mereka tidak akan bisa meniru," tambahnya.

Untuk pegawainya, Batan Tek akan mempekerjakan sarjana nuklir dari dalam negeri. Harapannya, pada tahun 2013 mendatang akan mulai mendirikan perusahaan di Amerika Serikat dengan tenaga-tenaga dari dalam negeri.

Sebagai catatan, dengan dilantiknya Direktur Utama Batan Tek dr Yudiutomo, seolah membangkitkan Batan Tek yang saat ini mati suri. Di bawah kepemimpinannya sejak 2010 lalu, pria asal Magetan lulusan Fakultas Teknik Nuklir UGM dan meraih gelar doktor di bidang nuklir di Iowa State University USA ini, menemukan cara baru pengayakan uranium tingkat rendah dan disebut dengan Formula YK (Yudiutomo Kusnanto).

Kusnanto merupakan ahli nuklir sealmamaternya di UGM. Dengan penemuan baru Formula YK ini, Indonesia berhasil menjadi satu-satunya negara di Asia yang mampu memproduksi radioisotop. Kini, seluruh negara Asia datang ke BatanTek untuk membeli radioisotop.

Radioisotop adalah bahan yang sangat penting untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Radioisotop adalah bahan yang tidak bisa dipisahkan dengan kedokteran nuklir. Dengan radioisotop organ-organ di dalam badan bisa dilihat secara berwarna dan tiga dimensi. Ini sudah berbeda dengan radiologi yang hanya bisa hitam putih dan dua dimensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Whats New
    [POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

    [POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

    Whats New
    Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

    Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

    Whats New
    Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

    Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

    Whats New
    Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

    Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

    Whats New
    Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

    Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

    Whats New
    Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

    Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

    Whats New
    Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

    Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

    Whats New
    Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

    Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

    Whats New
    Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

    Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

    Whats New
    OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

    OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

    Whats New
    OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

    OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

    Whats New
    Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

    Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

    Whats New
    Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

    Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

    Whats New
    OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

    OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com