Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, Bank Mandiri Rilis KIK-EBA

Kompas.com - 01/10/2012, 16:26 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kini tengah mematangkan kajian untuk menerbitkan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA). Informasinya, produk tersebut akan dirilis pada akhir tahun ini.

"Kami mengeluarkan KIK-EBA karena obligasi rekapitalisasi yang available for sale (AFS) mencapai Rp 54 triliun. Itukan sudah kami keluarkan melalui penjualan obligasi rekap yang di-bundling dengan pinjaman valas dan sebagian sisanya yang untuk KIK-EBA (tapi bukan seluruhnya untuk KIK-EBA)," kata Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin (1/10/2012).

Menurut Zulkifli, penerbitan produk KIK-EBA tersebut akan menperlancar jumlah obligasi rekap perusahaan yang selama ini tertahan di Kementerian Keuangan. Dibanding tidak digunakan, maka pihaknya ingin menjadikan aset perusahaan tersebut menjadi aset lancar.

Sayangnya, Zulkifli belum mau mengungkapkan berapa besaran dari obligasi rekap yang akan dikeluarkan untuk mekanisme KIK-EBA ini. Tapi dari jumlah obligasi rekap yang dimiliki perusahaan saat ini mencapai Rp 72 triliun. Sementara jumlah obligasi rekap sebesar Rp 52 triliun telah mendapat jatah untuk ditukar dengan pinjaman valuta asing, khususnya dari pihak bank asing. Sehingga diperkirakan jumlah penerbitan KIK-EBA sebesar Rp 20 triliun.

"Makanya kita akan kaji terhadap recap-bond dengan mengeluarkan KIK-EBA, itu masih dalam proses. Kalau angkanya belum, karena masih proses," tambahnya.

Sekadar catatan, produk KIK-EBA ini memang menarik bagi Bank Mandiri. Hal itu disebabkan produk tersebut berkaitan dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Selain itu produk KIK-EBA ini juga merupakan jangka panjang. Dan pertumbuhan KPR di Bank Mandiri cukup baik yang tahun ini sudah mencapai Rp 20 triliun.

"Pertumbuhan KPR tahun ini mencapai 31 persen tapi di Juli dan Agustus sudah ada penurunan, jadi 27 persen," tambah Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N. Mansury.

Penjualan KIK EBA tersebut akan dikhususkan untuk pasar domestik terutama nasabah dana pensiun. Sebagai catatan saja, produk KIK EBA saat ini belum terlalu populer. Bahkan hanya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) saja yang sudah menerbitkan produk ini. Likuiditas perdagangan KIK EBA di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun masih sepi peminat dan belum terlalu likuid.

Kurang 'lakunya' produk berjenis sekuritisasi aset ini disinyalir karena masih minimnya sosialisasi ke masyarakat. Padahal KIK EBA dapat menjadi salah satu alternatif investor untuk berinvestasi selain saham dan obligasi.

Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), di sepanjang 2012, total sekuritisasi dari empat produk KIK-EBA baru mencapai Rp 1,95 triliun. Keempat produk EBA tersebut adalah Danareksa SMF I-KPR BTN, Danareksa SMF II-KPR BTN, Danareksa BTN01-KPR dan Danareksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com