Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Bank Dunia: Kemiskinan Harus Jadi Fokus

Kompas.com - 05/10/2012, 11:30 WIB
Simon Saragih

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden Bank Dunia Jim Yong-kim mengatakan, lembaga itu harus berubah. Tugas Bank Dunia adalah agar kembali lebih fokus pada pengurangan kemiskinan. Karena itu, kemakmuran harus didorong.

Hal itu dia katakan di Washington, Kamis (4/10/2012), menjelang pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Tokyo pada 11-14 Oktober.

Dalam pertemuan di Tokyo itu, kata Kim, reformasi lebih luas soal cara kerja Bank Dunia akan diusulkan. "Jika kita memang serius dengan tugas pengurangan kemiskinan, di dalam Bank Dunia sendiri harus terjadi perubahan," katanya.

"Secara spesifik saya akan meminta perwakilan negara-negara donatur agar Bank Dunia bisa bekerja fleksibel. Saya menginginkan Bank Dunia dibiarkan fokus pada hasil yang bisa dipertanggungjawabkan ketimbang berkutat melulu pada kerja untuk persetujuan pinjaman."

Secara implisit, Kim menginginkan donor melepas Bank Dunia dari kewajiban untuk terikat pada kemauan para donor sehingga bisa lebih fokus pada pengurangan kemiskinan.

Sudah menjadi rahasia umum, Bank Dunia menjadi salah satu ajang para donor untuk mendikte keinginan di negara-negara yang mendapatkan bantuan Bank Dunia. Sebagai contoh, jika Bank Dunia menyetujui pinjaman ke negara yang dibantu, kepentingan donatur terbesar di Bank Dunia menjadi pertimbangan utama ketimbang kepentingan negara yang dibantu.

"Sudah jelas bahwa sekian lama telah muncul tuntutan agar Bank Dunia berubah," kata Kim.

Bank Dunia sering mendikte negara-negara yang dibantu untuk membeli barang-barang dari negara-negara donor utama di Bank Dunia. Juga sering terjadi, Bank Dunia dijadikan negara-negara donor sebagai alat penekan bagi pemimpin yang dianggap tidak bersahabat terhadap negara-negara donor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com