Harga Kopi Berjangka Melemah

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga Kopi berjangka yang diperdagangkan di ICE Futures pada akhir pekan lalu ditutup melemah. Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 6,95 sen (3,97 persen) dan ditutup pada posisi 1,681 dollar per pon.

Adanya kekhawatiran terjadinya penurunan permintaan global menjadi pengaruh utama terhadap penurunan harga. Selain itu, adanya kekhawatiran mengenai kondisi di kawasan euro mengakibatkan harga sebagian besar komoditas mengalami penurunan.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Senin (8/10/2012) melaporkan, permintaan diperkirakan akan melemah seiring dengan ketidakstabilan ekonomi. Sementara itu, musim panen kopi di beberapa negara produsen kopi sudah berakhir. Produksi kopi global diperkirakan sebesar 134.300.000 kantong (1 kantong setara 60 kg). Ekspor kopi dari negara produsen pada bulan Agustus 2012 mencapai 9,2 juta kantong, dibandingkan dengan 7,8 juta pada Agustus 2011.

Sementara itu, realisasi perdagangan ekspor kopi Bali selama Januari-Agustus 2012 mencapai 14,8 ton bernilai 150 ribu dolar AS. Perolehan devisa tersebut bertambah hingga 87 persen jika dibandingkan periode sama 2011 yang hanya 5, 9 ton seharga 80 ribu dolar. Harga kopi arabika biji kering di tingkat petani di Kabupaten Bangli berfluktuasi yakni Januari seharga Rp32.000/kg naik menjadi Rp40.000/kg awal Juli 2012, dan awal Oktober turun menjadi hanya 35.500/kg .