Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Tak Tercapai, Reliance Tetap Jual ORI009

Kompas.com - 09/10/2012, 10:16 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Reliance Securities tetap percaya diri menjual Obligasi Ritel Indonesia seri 009 (ORI009). Meski kurang memenuhi target penjualan, perseroan akan tetap berjualan. "Saya belum diberi tahu oleh Kementerian Keuangan. Tapi seingat saya, kami mampu menjual Rp 130 miliar," ungkap Presiden Direktur Reliance Securities Nicky Hogan kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2012).

Sayangnya Nicky enggan menjelaskan jumlah investor yang telah memesan ORI009 tersebut. Tapi, pihaknya yakin bahwa penjualan ORI009 tersebut tetap akan berjalan dan tidak akan dihanguskan oleh Kementerian Keuangan.

Sekadar catatan, Pjs Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menyatakan bahwa ada sekuritas yang gagal memenuhi target penjualan Obligasi Ritel Indonesia seri 009 (ORI009). Perusahaan tersebut adalah Reliance Securities. "Dari 22 agen yang ada, terdapat 1 agen penjual yang tidak mencapai target volume penjualan dan jumlah investor minimal yang ditetapkan pemerintah. Dia adalah Reliance Securities," kata Robert.

Menurut Robert, setiap agen penjual ORI009 diwajibkan menjual ORI009 sebanyak Rp 150 miliar. Selain itu, setiap agen juga harus memperoleh minimal 150 investor sesuai dengan batas yang telah ditentukan. Sayangnya, Robert enggan menjelaskan berapa pencapaian penjualan ORI009 yang diperoleh oleh Reliance Securities ini. "Pokoknya di bawah Rp 150 miliar," tambahnya.

Menurut Robert, hasil one on one meeting ini sebelumnya menunjukkan permintaan seluruh agen penjual mencapai Rp 14,97 triliun. Tapi pemerintah hanya menetapkan target penjualan sebesar Rp 12 triliun dan dapat ditingkatkan hingga maksimal total penjualan sebesar Rp 13 triliun. Namun realisasi pemesanan sampai dengan tanggal 5 Oktober 2012 lalu mencapai Rp 12,765 triliun. Jumlah tersebut sedikit berbeda dengan hasil penjualan resmi karena ada proses cleaning.

"Ada masyarakat yang membeli ORI009 melebihi batas Rp 3 miliar, sehingga dibatalkan. Jadi hasil penjualan resminya hanya Rp 12,676 miliar," tambahnya.

Penjualan ORI009 menjangkau 25.293 pemesan di seluruh provinsi, dengan jumlah investor baru untuk ORI009 mencapai 16.107 investor. Jumlah tersebut naik 55 persen dibanding ORI008. Jumlah pemesan terbesar pada range Rp 100 juta hingga Rp 500 juta. Jumlah ini mencapai 41,7 persen dari total investor.

Sementara dilihat dari kelompok profesi yaitu wiraswasta (24,15 persen), pegawai swasta (21,34 persen), ibu rumah tangga (19,32 persen), PNS dan TNI Polri (15,13 persen) dan lain-lain 20,06 persen. Dari kelompok umur, pemesan dengan usia di atas 40 tahun mencapai 18.389 pemesan (72,7 persen) dengan volume pemesanan Rp 8,97 triliun (70,8 persen dari total volume pemesanan).

Dari segi wilayah, volume pemesanan terdapat pada wilayah barat non DKI (Rp 6,1 triliun) diikuti dengan DKI Jakarta (Rp 5,7 triliun) dan wilayah tengah dan timur (Rp 0,8 triliun). "Rata-rata volume per pemesanan per agen penjual Rp 658 juta," tambahnya.

ORI009 ini memiliki masa penawaran 21 September-5 Oktober 2012, tanggal penjatahan 8 Oktober 2012 dan tanggal setelmen 10 Oktober 2012. Jumlah minimum pemesanan Rp 5 juta dan maksimal pemesanan Rp 3 miliar. Pembayaran kupon akan dilakukan setiap tanggal 15 setiap bulan dengan pembayaran kupon pertama kali pada 15 November 2012.

Untuk memenuhi target penjualan ini, agen penjual ORI akan melakukan kegiatan marketing di 28 kota di seluruh Indonesia termasuk Indonesia Tengah dan Timur seperti Biak, Sorong, Kendari, Ternate, Gorontalo, Kupang dan Ambon. Adapun agen penjual ORI009 adalah 17 bank dan 5 sekuritas, yaitu Citibank NA, Bank ANZ Indonesia, Bank Bukopin, BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, BII, Bank Mandiri, BNI, Bank OCBC NISP, Bank Panin, BPD Jabar dan Banten, Bank Permata, BRI, Bank UOB Indonesia, Standard Chartered Bank, HSBC, Danareksa Sekuritas, Mega Capital Indonesia, Reliance Securities, Trimegah Securities dan Valbury Asia Securities.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com