Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Menumpuk, Bakrie Harus Jual Aset?

Kompas.com - 10/10/2012, 10:02 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga analis independen Kata Data mencatat, utang 10 perusahaan terafiliasi dengan Bakrie Brothers menumpuk. Solusinya, perseroan diminta untuk menjual asetnya untuk melunasi utang-utangnya.

Direktur Eksekutif Kata Data, Metta Dharmasaputra, menjelaskan, utang rupiah 10 perusahaan grup Bakrie hingga kuartal I-2012 mencapai Rp 21,4 triliun dengan utang jatuh tempo pada tahun ini sebesar Rp 7,1 triliun. Adapun utang dalam dollar AS mencapai 5,7 miliar dollar AS dan jatuh tempo tahun ini sebesar 275 juta dollar AS.

"Kalau mau melunasi utang-utangnya, grup Bakrie hanya memiliki satu cara, yaitu menjual aset-asetnya," kata Metta kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (9/10/2012).

Namun, Metta menyangsikan grup Bakrie mau melepas aset-aset yang digenggamnya selama ini. Alasannya, selama ini aset-aset tersebut menjadi jaminan untuk mendapatkan utang dari kreditor lain.

Metta menjelaskan, menurut laporan keuangan kuartal I-2012, ada tiga perusahaan Bakrie dengan utang terbesar, yakni Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) yang memiliki total utang Rp 8,6 triliun dengan total jatuh tempo 2012 Rp 2,3 triliun. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tercatat berutang 3,69 miliar dollar AS dengan total jatuh tempo pada 2012 62 juta dollar AS. PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) berutang 295 juta dollar AS dengan total jatuh tempo 12 juta dollar AS.

Tingginya rasio utang grup Bakrie tersebut membuat harga saham sejumlah perusahaan Grup Bakrie di bursa Jakarta dan London terus tertekan sejak awal 2011. Kata Data mencatat saham BUMI turun sebanyak 77 persen dan saham BNBR turun 29 persen. Sementara itu, harga saham Bumi Plc di London merosot 74 persen dan saham BRMS anjlok sebesar 36 persen.

Menurut Metta, Bakrie telah beberapa kali menghadapi ancaman default. Pada 2011, Bakrie melakukan pembayaran sebagian dari total utang senilai 1,35 miliar dollar AS. Bakrie menjual separuh kepemilikan Bumi ke Borneo Lumbung Energi dan Metal. Pada 2012, Credit Suisse Group meminta Bakrie Group membayar 100 juta dollar AS.

"Tambahan jaminan (top up) setelah nilai saham Bumi Plc yang dijadikan jaminan untuk pinjaman Bakrie anjlok di bursa London," ucapnya.

Sementara total utang ke Credit Suisse yang tersisa sebesar 440 juta dollar AS. "Anehnya, bagaimanapun kondisi Bakrie sejak dulu hingga kini bahkan sampai anjlok sekalipun, grup Bakrie selalu mendapat kreditor dari pihak lain. Itu dilakukan sepanjang asetnya masih bagus. Jadi, isinya refinancing saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com