Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Membuka Usaha Sekolah Anak

Kompas.com - 11/10/2012, 13:52 WIB

KOMPAS.com — Bisnis pendidikan anak usia dini (PAUD), baik di level play group maupun taman kanak-kanak (TK), masih menjanjikan. Peluang bisnis ini terbuka lebar seiring tingginya minat orangtua menitipkan anaknya di PAUD.

Peluang itu juga yang ditangkap Rika S Pattimena, pemilik Funkidz di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Funkidz pertama kali didirikan pada Januari 2008 di Pasar Minggu. Pada 2010, Rika membuka cabang Funkidz di Depok, Jawa Barat.

Funkidz sendiri melayani PAUD di level play group maupun TK. Level play group membidik anak usia dua sampai empat tahun. Adapun TK khusus untuk anak usia lima dan enam tahun.

Untuk mengembangkan usahanya, tahun ini ia resmi menawarkan kemitraan. Ia mengklaim, Funkidz menggunakan kurikulum dan materi belajar yang mengacu standar nasional dan dikombinasikan dengan sistem luar negeri. "Lulusan kami banyak diterima SD unggulan," tutur Rita.

Dalam tawaran kemitraan ini, ia mematok biaya investasi Rp 40 juta dan Rp 105 juta. Paket Rp 40 juta dikhususkan bagi mitra yang sudah memiliki gedung dan seluruh fasilitas mengajar sendiri.

Jadi, dalam paket ini hanya menggunakan metode Funkidz. Mitra akan mendapat program pembelajaran, pelatihan guru dan administrasi, konsultasi, dan pemasaran. Selain itu disediakan juga 15 paket berisi modul belajar, seragam, buku paket, dan formulir pendaftaran.

Adapun paket Rp 105 juta lebih lengkap. Selain mendapatkan seluruh fasilitas di paket Rp 40 juta, mitra juga mendapat fasilitas dekorasi bangunan dan perlengkapan.

Mitra hanya perlu menyiapkan tempat seluas 300-500 meter persegi. Tempat ini bisa menampung tiga ruang kelas. Perlengkapan yang didapat di antaranya dekorasi gedung dan kelas, meja, dan komputer. Selain itu juga disediakan juga aneka kebutuhan play room, seperti mainan, rak buku, AC, serta kebutuhan ruang kepala sekolah.

Adapun permainan di luar kelas disediakan tiga buah mainan, seperti ayunan, jungkat-jungkit, dan sebagainya. Mitra juga memperoleh perlengkapan pemasaran, seperti banner, brosur, dan spanduk.

Masa kerja sama untuk kedua paket itu berlangsung 10 tahun. Pihak pusat juga tidak akan memungut royalty fee. Namun, seluruh modul, seragam, dan buku paket wajib beli dari pusat.

Funkidz memungut biaya bulanan murid Rp 200.000-Rp 250.000 per bulan. Di luar itu, ada pula biaya tahunan Rp 1,5 juta per tahun. Dengan biaya sebesar itu, mitra diprediksi bisa meraup omzet Rp 30 juta-Rp 35 juta per bulan. Dengan laba 30 persen-40 persen, mitra bisa balik modal dalam delapan sampai sembilan bulan. (Revi Yohana, Marantina/Kontan)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

    IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

    Whats New
    Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

    Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

    Whats New
    Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

    Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Whats New
    Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

    Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

    Earn Smart
    Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

    Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

    Whats New
    IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Earn Smart
    Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

    Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

    Whats New
    Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

    Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

    Whats New
    Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

    Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

    Whats New
    Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

    Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

    Whats New
    Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

    Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

    Whats New
    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

    Spend Smart
    Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

    Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

    Whats New
    Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

    Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com