Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Satu Miliar Penduduk Dunia Kekurangan Pangan

Kompas.com - 18/10/2012, 14:06 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com- Hampir satu miliar manusia di dunia setiap hari hidup dalam kondisi kekurangan pangan, bahkan kelaparan. Kondisi itu menunjukkan persoalan kebutuhan paling mendasar dalam hidup manusia yang hingga sekarang belum terpecahkan.

Demikian dikatakan Wakil Presiden Boediono saat memberikan sambutan dalam puncak peringatan Hari Pangan se-Dunia (HPS) Ke-32 Tingkat Nasional di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (18/10/2012).

Kebanyakan dari penduduk dunia itu tinggal di negara-negara berkembang, terutama di negara-negara yang mengalami konflik dan perang berkepanjangan. "Kita wajib merenung mengapa kondisi itu bisa terjadi," kata Wapres.

Semua pihak, lanjut Wapres, juga harus memetik pelajaran dari situasi itu sehingga Indonesia bisa terbebas dari kelaparan.

"Penyebab nomor satu kelaparan adalah politik dan keamanan yang tak memungkinkan penduduk bekerja serta memenuhi kebutuhan pangan," tutur Boediono. Penyebab kedua yakni kebijakan sektor pertanian, khususnya pangan, yang salah arah.

Meski konflik tidak terjadi, bangsa tertentu bisa saja tak bisa menghasilkan pangan. Padahal, lahannya luas. Sebab, pemerintahnya tak membangun infrastruktur yang dibutuhkan. "Tidak membangun lembaga-lembaga pendukung pertanian," paparnya.

Pangan yang tak memadai juga disebabkan pemerintah tidak memberikan cukup insentif kepada petani untuk menghasilkan pertanian yang produktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com