Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Ketok Palu Ambil Inalum dari Tangan Jepang

Kompas.com - 23/10/2012, 09:14 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Anggaran DPR menyetujui RAPBN 2013 khususnya untuk membeli saham PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Untuk mengakuisisi 58,9 persen saham dari Jepang, pemerintah telah mengalokasikan dana Rp 7 triliun.

"Jumlah anggaran yang dialokasikan di RAPBN 2013 Rp 5 triliun, tahun ini Rp 2 triliun. Jadi total Rp 7 triliun yang dipersiapkan," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo selepas Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Senin malam (22/10/2012).

Menurut Agus, dana sebesar Rp 2 triliun untuk pengambilalihan Inalum tersebut telah disetujui oleh Komisi XI. Namun dana tersebut belum bisa dicairkan karena masih menunggu pengesahan dari Rapat Paripurna DPR.

Selain itu, untuk pengambilalihan Inalum di tahun depan, Agus tidak akan menggunakan Pusat Investasi Pemerintah (PIP), namun akan langsung melalui pemerintah sendiri. Menurut Agus, pemerintah ngotot membeli PT Inalum karena potensi komoditi bauksitnya sangat besar.

"Satu ton bauksit berbanding alumunium itu 148 kali. Jadi kalau kita ambil Inalum, negara bisa untung," jelasnya.

Untuk diketahui, kontrak kerja sama Indonesia dengan Jepang dalam Inalum bakal berakhir pada Oktober tahun depan. Pemerintah pun sudah ancang-ancang mengambil alih 58,9 persen saham Inalum dari kepemilikan Nippon Asahan Aluminium (NAA) dengan menyiapkan anggaran hingga Rp 7 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com