Lombok Barat, Kompas
Hal ini dikemukakan Manager Unit Pelaksana Konstruksi Pembangkit dan Jaringan Nusa Tenggara 2 untuk Wilayah Nusa Tenggara Barat Mohammad Dahlan Djamaludin, Rabu (24/10), di Kabupaten Lombok Barat.
Dengan beroperasinya tiga unit PLTU itu, konsumsi bahan bakar minyak untuk pembangkit di daerah tersebut diharapkan akan turun.
Saat ini pasokan listrik di Lombok didominasi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang menggunakan bahan bakar minyak yang mahal sehingga biaya pokok penyediaan listrik menjadi tinggi.
PT PLN mencatat daya mampu pembangkit sistem Lombok baru mencapai 152 megawatt (MW). Daya mampu pembangkit itu didominasi antara lain PLTD Ampenan, PLTD Taman, PLTD Paokmotong, dan generator set (genset) sewa.
Sementara itu, Great Colour Investment Limited, investor di bidang energi asal Malaysia, sepakat mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro (PLTMH) di Kecamatan Bungin, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Pembangkit tahap ketiga berkapasitas 10 megawatt senilai Rp 250 miliar ini akan dibangun setelah tahap pertama dan kedua rampung tahun depan.
Presiden Direktur Great Colour Investment Limited Khairul Azwan Harun, di Makassar, mengemukakan, pihaknya mulai berinvestasi di Enrekang sejak tahun 2010.
Kala itu, PLTMH tahap 1 dan 2 berdaya 9 megawatt dibangun dengan memanfaatkan aliran air Sungai Bungin. PLTMH ini siap beroperasi pada Januari 2013.