Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danareksa Terbitkan Dua Reksa Dana Terproteksi Baru

Kompas.com - 30/10/2012, 11:14 WIB
M Clara Wresti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua reksa dana terproteksi kembali diterbitkan PT Danareksa Investment Management. Kedua reksa dana itu adalah Reksa Dana Terproteksi Danareksa Proteksi V (Danareksa Proteksi V) dan Reksa Dana Terproteksi Danareksa Proteksi VII (Danareksa Proteksi VII).

"Peluncuran Danareksa Proteksi V dan Danareksa Proteksi VII merupakan komitmen kami dalam memenuhi kebutuhan investor untuk berinvestasi pada Reksa Dana Terproteksi dengan jangka waktu investasi selama dua atau tiga tahun," ungkap Direktur Utama PT Danareksa Investment Management Zulfa Hendri, Selasa (30/10/2012).

Total dana investor yang dihimpun dari dua Reksa Dana Terproteksi tersebut adalah Rp 236 miliar.

Danareksa Proteksi V dengan underlying obligasi korporasi memiliki indikasi imbal hasil yang diharapkan 6,2 persen per tahun dan akan jatuh tempo setelah tiga tahun. Danareksa Proteksi VII dengan underlying obligasi korporasi memiliki indikasi imbal hasil yang diharapkan sebesar 5,9 persen per tahun, tetapi dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih pendek, yaitu dua tahun.

Peluncuran Reksa Dana Terproteksi ini adalah bentuk keyakinan akan fundamental perekonomian Indonesia yang baik, situasi politik yang stabil, kebijakan fiskal yang menunjang pertumbuhan usaha, serta laju inflasi dan suku bunga yang stabil.

"Kami melakukan kerja sama dengan beberapa bank sebagai agen penjual untuk pemasaran Danareksa Proteksi V dan Danareksa Proteksi VII. Ke depan kami berharap sinergi yang baik ini akan terus berlanjut," papar Zulfa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com