Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Harga Komoditas Makin Tekan IHSG

Kompas.com - 08/11/2012, 09:47 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bursa Asia dibuka melemah pada Kamis (8/11/2012) pagi setelah adanya koreksi di bursa global dan komoditas semalam. Hal ini menambah tekanan bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan.

Harga komoditas terkoreksi semalam dengan harga minyak terkoreksi 4,8 persen ke level 84,4 dollar AS per barrel diikuti harga CPO Rotterdam yang kembali terkoreksi 4,4 persen semalam.

China hari ini memulai kongres untuk memilih pemimpin barunya yang diperkirakan akan diserahkan kepada wakil presiden saat ini, Xi Jinping.

IHSG hari ini diperkirakan akan turut dibuka melemah seiring koreksi bursa global dan komoditas. Sementara dari domestik, BI akan mengumumkan BI rate dalam Rapat Dewan Gubernur BI hari ini yang diperkirakan akan tetap berada di level 5,75 persen. Support indeks hari ini berada di level 4.335.

Bursa Eropa dan AS ditutup melemah signifikan lebih dari 2 persen setelah kemenangan Obama dalam pemilu AS membuat pasar kembali khawatir terkait masalah fiskal yang akan dihadapi AS. Ini berarti terdapat potensi kenaikan pajak dan pengetatan anggaran secara otomatis jika kompromi antara pemerintah dan Kongres gagal.

Sentimen negatif juga datang dari pernyataan presiden ECB bahwa perlambatan ekonomi Uni Eropa mulai berdampak pada perekonomian Jerman dan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Uni Eropa dari 1 persen di 2013 menjadi hanya 0,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com