Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Kajian Tarif Listrik Tuntas

Kompas.com - 17/11/2012, 23:05 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

BANGLI, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menuntaskan kajian mengenai kenaikan tarif tenaga listrik. Hasil kajian itu untuk menentukan tahapan kenaikan tarif dan besaran kenaikannya untuk setiap golongan pelanggan listrik.

Hal ini dikemukakan Direktur Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM Jarman, Sabtu (17/11/2012), di Kabupaten Bangli, Bali.

Menurut Jarman, pemerintah telah menyelesaikan hasil kajian mengenai kenaikan tarif tenaga listrik. " Sudah selesai hasil kajiannya, akan segera disampaikan kepada Menteri ESDM untuk diputuskan beberapa opsi yang diajukan," ujarnya.

Kajian itu meliputi besaran kenaikan tarif listrik untuk masing-masing golongan, kecuali untuk golongan pelanggan 450 Volt Ampere dan 900 VA. Pihaknya juga mengkaji mengenai dampak kenaikan tarif listrik bagi pelanggan jika dilakukan secara bertahap tiap bulan ataupun tiap triwulan.

Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan, pemerintah akan menetapkan tahapan kenaikan tarif listrik yang paling tidak memberatkan pelanggan listrik. " Dicari yang paling tidak memberatkan, belum ditetapkan apakah kenaikannya per bulan atau per triwulan," ujarnya.

Sebelumnya pemerintah telah mendapat persetujuan dari DPR RI untuk menaikkan tarif tenaga listrik 15 persen pada tahun 2013 mendatang, kecuali untuk golongan pelanggan 450 VA dan 900 VA.

Kenaikan tarif tenaga listrik itu diperlukan untuk mengurangi beban subsidi listrik yang saat ini terus membengkak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com