Pembiayaan Motor Baru Anjlok, Motor Bekas Melonjak

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencatat pertumbuhan bisnis yang signifikan. Pembiayaan motor bekas melonjak namun penjualan motor baru anjlok.

Direktur Pemasaran Pembiayaan Sepeda Motor Adira Finance Marwoto Soebiakno menjelaskan industri sepeda motor menghadapi berbagai tantangan pada tahun ini. "Penjualan nasional sepeda motor baru mengalami tekanan karena ada peraturan baru uang muka dan pendaftaran fidusia," kata Marwoto di Jakarta, Jumat (23/11/2012).

Menurut Marwoto, pembiayaan sepeda motor Adira Finance hingga September 2012 sebesar Rp 14,8 triliun, menurun dari periode yang sama tahun lalu Rp 15,2 triliun. Rinciannya, untuk pembiayaan sepeda motor baru mengalami penurunan 8 persen dari Rp 11,6 triliun menjadi Rp 10,7 triliun.

Sementara pembiayaan sepeda motor bekas mengalami kenaikan 12 persen menjadi Rp 4,1 triliun. "Meski pembiayaan motor baru mengalami penurunan, tapi pangsa pasar kami masih meningkat dari 15,4 persen menjadi 16 persen," tambahnya.

Marwoto menambahkan penurunan pembiayaan motor baru ini disebabkan karena penerapan aturan uang muka dan pendaftaran fidusia. Meski demikian, Adira Finance tetap memandang bahwa pasar sepeda motor masih tetap memiliki prospek di Indonesia. Koreksi yang saat ini terjadi hanya merupakan dampak dari penundaan pembelian oleh konsumen karena perlu menyiapkan uang muka lebih banyak dari sebelumnya.

"Kami yakin setelah beberapa waktu, pasar akan pulih kembali selama kondisi ekonomi di Indonesia masih kondusif," jelasnya.

Sementara pembiayaan mobil Adira Finance telah mencatatkan kenaikan 9 persen dari Rp 8,8 triliun menjadi Rp 9,6 triliun. Kenaikan terutama terjadi pada portofolio mobil baru yang mencatatkan kenaikan sebesar 10 persen.

"Industri mobil memang masih bertumbuh hingga saat ini. Apalagi mobil varian baru juga terus bermunculan," tambah Direktur Pemasaran Pembiayaan Mobil Adira Finance Hafid Hadeli.