Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Bisa Ciptakan Benteng Keuangan

Kompas.com - 24/11/2012, 02:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Masyarakat ekonomi ASEAN dan negara mitra kawasan bisa menciptakan jaring pengaman keuangan dari krisis global. Hal ini bisa terjadi jika investasi saling silang di antara negara-negara anggota meningkat sehingga mendorong investasi dan meningkatkan pasar di antara mereka.

Kepala Kantor Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Integrasi Ekonomi Regional Iwan Jaya Azis, di Jakarta, Jumat (23/11), menyatakan, segala bentuk kegiatan di sektor keuangan selalu mengandung informasi asimetris. Artinya, risiko krisis selalu ada karena sumber krisis bisa datang dari faktor di luar kemampuan negara bersangkutan sebagaimana terjadi pada krisis keuangan di Eropa saat ini, yang dampaknya dirasakan secara global.

Dalam konteks itu, Iwan melanjutkan, kerja sama regional termasuk ASEAN dan enam negara mitra kawasan atau ASEAN plus 6 bisa menciptakan jaring pengaman keuangan. Krisis atau dampak krisis yang sudah memukul salah satu negara partisipan akan dipahami sebagai ancaman bersama.

”Jadi, jika salah satu negara terkena krisis, negara lain akan memberikan bantuan. Bantuan ini diberikan tidak semata-mata hanya sekadar bantuan sifatnya, tetapi sejatinya juga usaha menghindarkan negaranya sendiri dari krisis yang menular,” kata Iwan.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-21 di Phnom Penh, Kamboja, 15-20 November, menetapkan target implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah per 31 Desember 2015. KTT juga meluncurkan pakta perdagangan bebas antara ASEAN dan enam negara mitra kawasan dengan tajuk ”Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional” yang ditargetkan berlaku per tahun 2016.

Penguatan kerja sama regional sebagaimana dicita-citakan Masyarakat Ekonomi ASEAN dan ASEAN plus 6, menurut Iwan, juga diperlukan sebagai alternatif mencari pasar baru. Hal ini mengingat pasar tradisional ASEAN, yakni Amerika Serikat dan Eropa, sedang lemah.

Iwan berpendapat, kerja sama di sektor keuangan antarnegara ASEAN ataupun ASEAN dan enam negara mitra kawasan bisa memperbaiki pasar di semua negara partisipan. Ini akan mendorong investor di setiap negara untuk menanamkan modal di antara mereka sendiri.

”Selama ini, di luar negaranya sendiri, investor dari ASEAN ataupun Asia cenderung menanamkan modalnya di New York dan London. Tak banyak investor yang menanamkan modalnya di negara ASEAN atau Asia lainnya,” kata Iwan.

Secara terpisah Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo menyatakan, peningkatan daya saing domestik menjadi kunci Indonesia dalam memasuki era perdagangan bebas sebagaimana disepakati sebagai salah satu unsur Masyarakat Ekonomi ASEAN dan ASEAN plus 6. Hal ini menuntut kesiapan industri barang dan jasa domestik.

”Tidak bisa kita masuk ke dalam perdagangan bebas atau inisiatif perdagangan bebas kalau kita tak punya pelaku-pelaku pasar dalam negeri yang punya daya saing tinggi,” kata Agus.

Pemerintah, menurut Agus, bisa melakukan pengamanan, sertifikasi, atau pelabelan guna mengantisipasi perdagangan bebas. Namun, hal itu tidak akan berarti kalau Indonesia tidak mempunyai pelaku ekonomi yang berdaya saing tinggi. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com