Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia 2013 Diyakini Sangat Baik

Kompas.com - 26/11/2012, 16:59 WIB
Tjahja Gunawan Diredja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perekonomian Indonesia tahun 2013 diyakini akan berkinerja amat baik oleh banyak pihak, khususnya otoritas ekonomi dan moneter. Sikap optimistis diperlihatkan oleh hampir semua pihak yang memublikasikan prakiraan ilmiah dan akademis.

Bahkan, pengamat yang cukup kritis atas beberapa aspek ekonomi sekalipun pada umumnya tetap menilai kondisi perekonomian nasional akan membaik dan stabil, terutama dilihat dari aspek makroekonomi.

Dalam satu bulan terakhir, beberapa prakiraan indikator ekonomi 2013 memang telah direvisi menjadi tak sebagus yang diutarakan pada bulan-bulan sebelumnya. Revisi yang penting di antaranya adalah berupa koreksi prakiraan angka pertumbuhan ekonomi.

Namun, tingkat pengoreksian terbilang kecil sehingga nuansa optimistis itu tetap bertahan. Indikator makroekonomi beserta alat analisis yang tersedia memang cukup mendukung adanya prakiraan perekonomian Indonesia tahun 2013 yang masih akan berkinerja bagus dan mengundang sikap optimistis otoritas ekonomi dan moneter.

Indikator dimaksud antara lain mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, neraca pembayaran internasional, dan pengangguran, termasuk berbagai indikator rincian atau derivasinya. Hanya, ada aspek yang beberapa indikator dan dinamikanya cenderung ditafsirkan mendua. Padahal, pengaruhnya teramat besar.

Hal itu adalah kondisi perekonomian global, khususnya terkait dengan krisis keuangan Eropa dan isu pemulihan ekonomi Amerika Serikat.

Tiga sampai enam bulan lalu, pemulihan kondisi perekonomian global diyakini akan berjalan lancar. Dampak positifnya bagi Indonesia dianggap cukup signifikan sehingga prakiraan optimistis memiliki tambahan dasar argumen.

Sebulan terakhir ini ada koreksi dan penambahan bobot risiko atas krisis Eropa. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat dinilai memerlukan waktu yang sedikit lebih lama.

Dampak krisis global

Seandainya pun Eropa belum bisa keluar dari krisis dan pemulihan ekonomi Amerika Serikat masih berjalan lambat, otoritas ekonomi Indonesia masih yakin akan aman dari dampak buruknya, terutama karena alasan masih kuatnya perekonomian (pasar) domestik dan hubungan yang lebih erat ke negara-negara Asia.

Bagaimanapun, argumen untuk optimistis menjadi sedikit berkurang, terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi yang dianggap hanya akan meningkat setara dengan tahun 2012. Prakiraan ekonomi Indonesia 2013 yang dikeluarkan oleh BRIGHT Indonesia Institute di Jakarta, Senin (26/11/2012), mencoba memperluas perspektif dan memperpanjang horizon waktu analisis.

Menurut Lukman Hakim, Managing Director BRIGHT Indonesia Institute, cara pandang yang biasa dikemukakan oleh otoritas ekonomi tetap akan digunakan, tetapi hal-hal yang tersirat dari indikator juga akan dipertimbangkan. Adapun tambahan utama dalam perspektif adalah yang terkait dengan dinamika sosial politik dalam negeri.

Horizon waktu diperluas dengan menarik mundur beberapa tahun serta mencoba membuat pradugaan atas dinamika tahun berikut setelah 2013.

BRIGHT memaparkan prakiraan dengan nuansa yang tidak terlampau optimistis, tetapi juga tak bermaksud menyokong sikap pesimistis, tetapi lebih realistis.

Sebagian analisis yang bermuatan penilaian "kurang baik" lebih dimaksudkan bagi peringatan dini serta rekomendasi agar segera diantisipasi dengan kebijakan yang tepat dan cepat.

Jika harus dinyatakan dalam beberapa kalimat, Indonesia Economic Outlook 2013 ini akan berbunyi sebagai berikut: "Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 masih akan memperlihatkan kinerja makroekonomi yang amat baik. Bahkan, termasuk di antara negara yang pertumbuhan ekonominya tertinggi. Namun, gejala pemburukan akan mulai segera terlihat yang jika tak terantisipasi berpeluang memperlambat atau bahkan menghentikan kecenderungan perbaikan selama beberapa tahun terakhir.

Kerentanan perekonomian global akan bisa menjadi gangguan yang serius dan pada akhirnya menyeret ekonomi nasional ke pusaran krisis pada 2014. Kemungkinan itu menjadi lebih terbuka karena adanya pemilu legislatif dan pemilihan presiden pada 2014 yang sedikit banyak melabilkan kondisi sosial politik yang berdampak pada dinamika ekonomi."

Awalil Rizky, peneliti senior BRIGHT Indonesia Institue, mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 diperkirakan bertengger di level 5,9 persen, inflasi di kisaran 5 persen. Neraca pembayaran internasional akan defisit sekitar 3 miliar dollar AS sampai 5 miliar dollar AS, kurs rupiah terhadap dollar AS secara rata-rata Rp 9.800, angka pengangguran terbuka hanya akan sedikit menurun di tingkat 6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com