Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambak Udang Dipasena Bergeliat

Kompas.com - 29/11/2012, 18:56 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha budidaya udang yang dikelola oleh ribuan petambak Dipasena di Rawajitu, Lampung, kian bergeliat. Budidaya secara mandiri itu telah berlangsung 1,5 tahun sebagai buntut dari kisruh pola kemitraan antara petambak plasma dengan PT Aruna Wijaya Sakti (AWS).

Koordinator Biro Budidaya Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) Bumi Dipasena Eko Wahono, di Jakarta, Kamis (29/11/2012), mengemukakan, petambak menjalankan tiga jenis cara budidaya, yakni sistem tradisional, semi-intensif dan intensif.

Jumlah petambak dengan budidaya udang pola tradisional berkisar 70 persen dari total petambak. Pendapatan petambak dari hasil produksi pola tradisional pada setiap siklus berkisar Rp 12 juta-Rp 15 juta, pola semi-intensif berkisar Rp 25 juta-Rp 50 juta per siklus, dan pola intensif lebih dari Rp 50 juta per siklus.

Dalam setahun, siklus panen berlangsung hingga tiga kali dengan tenor masa produksi masing-masing 3 bulan.

Produksi yang membaik itu meningkatkan produksi udang di Lampung, yakni dari 352.000 ton tahun 2010 menjadu 381.000 ton tahun 2011. Lampung saat ini menyumbang 40 persen dari total produksi nasional.

Total produksi udang nasional tahun lalu 414.000 ton. Luas total lahan tambak udang plasma PT AWS adalah 16.000 hektar (ha), terdiri atas 16 blok di 8 kampung. Jumlah total rumah tangga petambak udang plasma berkisar 7.000 orang.

Pihaknya berharap pemerintah melakukan terobosan peningkatan produksi dengan melakukan revitalisasi tambak, dan penyambungan sarana listrik ke wilayah tambak dan permukiman penduduk. Kisruh petambak plasma dengan perusahaan mitra, PT AWS, berujung pada dihentikannya operasional perusahaan dan pasokan listrik ke tambak udang mulai 7 Mei 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com