Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipanggil DPR, Dahlan Bakal "Cuek" Lagi

Kompas.com - 04/12/2012, 11:41 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan bakal tidak menghadiri lagi undangan dari Komisi VII DPR soal rapat inefisiensi PT Perusahaan Listrik Negara  (PLN) Persero. Jika tidak jadi datang lagi, berarti ini adalah keempat kalinya Dahlan mangkir dalam rapat DPR.

"Saya ada undangan yang lain. Saya tidak takut dengan DPR," kata Dahlan selepas Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di kantor Waskita Karya Jakarta, Selasa (4/12/2012).

Menurut Dahlan, keengganannya tidak menghadiri rapat dengan DPR adalah Dahlan akan menghadiri undangan dengan PT Kertas Leces. Saat ini, BUMN kertas itu kondisinya sedang mati suri.

"Saya lebih mengutamakan undangan dengan Kertas Leces. Saya mau ketemu dengan karyawannya, katanya sudah dua tahun tidak digaji," tambahnya.

DPR menjadwalkan mengundang Dahlan kembali, Rabu (5/12/2012) besok. Kebetulan Kertas Leces besok juga akan mengadakan penandatanganan kerjasama dengan salah satu perusahaan. Penandatanganan kerjasama itu dianggap penting karena selama ini BUMN kertas tersebut tidak mendapat order dari perusahaan lain, sehingga perusahaan tersebut dianggap mati suri.

Sekadar catatan, Menteri BUMN Dahlan Iskan kembali absen dalam rapat dengan Komisi VII DPR soal inefisiensi PT Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN). Ini merupakan ketiga kalinya Dahlan absen dalam memenuhi panggilan DPR.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon menjelaskan kondisi ini akan membuat masalah, khususnya bagi DPR yang akan memberikan keputusan dan para undangan (Menteri ESDM, Pertamina, Perusahaan Gas Negara hingga BPH Migas). "Kita akan tunda rapat dengan pak Dahlan ini. Soalnya pak Dahlan absen rapat dengan Komisi VII soal inefisiensi PLN tersebut," kata Effendi saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR Jakarta, Senin (3/12/2012).

Dahlan absen karena sedang mengikuti Rapat Terbatas dengan Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com