Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengasah Naluri Bisnis

Kompas.com - 10/12/2012, 09:39 WIB
Abun Sanda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika pulang dari  kuliah di Amerika Serikat, Erwin Aksa menggenggam optimisme tinggi. Ia sudah belajar banyak dari para usahawan Amerika dan terutama di ruang kuliah. Tiba di Tanah Air, ia melontarkan banyak ide kepada ayahnya, usahawan Aksa Mahmud. Aksa mendengarkan sambil tersenyum. Lalu berkata perlahan, ”Semua idemu baik, tetapi selama berapa tahun ini ikut saya saja lebih dulu.”

Erwin taat pada anjuran ayahnya. Bertahun-tahun ia mengikuti ayahnya. Ia mempelajari  bagaimana ayahnya mengambil keputusan berinvestasi atau menjual perusahaan yang sudah matang. Ia belajar dari cara ayahnya berunding dengan sesama pebisnis atau mengambil putusan penting pada saat-saat krusial.

Dari hasil pembelajaran selama belasan tahun itu tercipta dalam benak Erwin bagaimana mengawinkan teori di bangku kuliah, praktik di lapangan, dan intuisi bisnis. Ia ingat betul ketika ayahnya menugaskan dirinya menjual semen Bosowa, yang memproduksi 2,5 juta ton, belasan tahun silam. Ia datang sendiri ke beberapa toko bangunan di Makassar. Namun, jawaban para pengusaha sangat mengejutkannya, ”Oh, semen apa ini? Wah, saya tak kenal, jangan dulu, deh.”

Erwin tidak patah arang. Ia datang dan datang lagi ke lebih banyak toko bangunan. Bukan hanya di Makassar, ia  juga ke kota-kota lain di beberapa provinsi. Jawaban yang ia peroleh tidak banyak berbeda. Akhirnya anak muda ini mengubah strategi. Ia menggunakan tenaga profesional untuk seolah mencari semen Bosowa di pasar. Bahkan, mereka memesan semen itu dalam jumlah signifikan. Akhirnya setelah sekian bulan, strategi ini berhasil menanam pemahaman di benak para penjual semen bahwa semen Bosowa diminati orang.

Pelan tetapi pasti, semen ini merebut pangsa pasar. Kini, Bosowa ekspansi besar-besaran sehingga pada tahun 2014 nanti mampu memproduksi semen hingga 12 juta ton. Per hari ini, produksi semen Bosowa mencapai 3,5 juta ton. Bersamaan dengan berkembangnya bisnis Bosowa, ia dipercaya  menjadi CEO  Grup Bosowa.

Darah muda, spirit muda, dan upaya mengawinkan pendidikan di bangku kuliah dengan intuisi bisnis membuat Erwin bergerak cepat. Aspek darah muda dan penggabungan teori, praktik, dan intuisi bisnis ini juga dialami para CEO muda di Indonesia, misalnya Luki Wanandi, Viktor Hartono, dan Budiarsa Sastrawinata.

Luki Wanandi, misalnya, berani melakukan ekspansi ke beberapa jenis usaha, di antaranya di industri komponen otomotif dan jasa. ”Sebelum jadi CEO Grup Gemala dan Santini, saya dibesarkan di lapangan. Jangan pernah berpikir ayah kami langsung memberi jabatan. Kami diplonco dulu di lapangan,” ujar Luki Wanandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com