Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toshiba Memenangi Kontrak EPC

Kompas.com - 11/12/2012, 19:01 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Korporasi Toshiba, Selasa (11/12/2012), mengumumkan bahwa Toshiba dan Toshiba T &D Europe SpA, anak perusahaan yang berlokasi di Genoa, Italia,  memenangi kontrak jasa teknik, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement and construction/EPC) untuk sistem konversi tegangan tinggi dan arus searah (high voltage and direct current/HVDC) untuk jalur transmisi daya listrik bawah laut antara Cepagatti, Italia, dan Kotor, Montenegro.

Proyek ini akan mengirimkan daya listrik maksimum 1.000 megawatt (MW) ke Cepagatti dan akan berkontribusi dalam penyatuan jaringan listrik Eropa bagian tenggara ke Uni Eropa. Toshiba akan memulai konstruksi proyek ini dalam bulan September 2013 dan akan mulai melakukan pengiriman peralatan dalam bulan April 2015. Stasiun konversi sepanjang jalur transmisi diharapkan mulai beroperasi dalam September 2017.

Beberapa bagian Eropa mengalami kekurangan energi listrik, dan sistem transmisi listrik jarak jauh memungkinkan mereka untuk mengimpor listrik dari negara tetangganya. Sistem HVDC Cepagatti-Kotor akan memperluas jangkauan hingga 400 kilometer, dan memungkinkan impor dari Montenegro.

Kontrak HVDC diberikan kepada konsorsium Toshiba setelah melalui evaluasi yang komprehensif terhadap teknologi kinerja tinggi dari Toshiba dan pengalaman kerekayasaan yang ekstensif dari Toshiba T &D Europe SpA (TTDE). Ini memungkinkan Grup Toshiba untuk masuk pasar HVDC Eropa lebih dulu di antara kontraktor EPC Jepang lainnya.

"Kami sangat gembira untuk memelopori proyek penting seperti ini di Eropa, dan kami akan memanfaatkan pengalaman yang kaya dari Grup Toshiba untuk mengeksekusi proyek ini dengan sukses," kata Takeshi Yokota, Wakil Presiden dari Perusahaan Sistem Infrastruktur Sosial di bawah Korporasi Toshiba, menyambut baik penandatanganan kontrak tersebut.

Permintaan HVDC diperkirakan akan meningkat di Asia Tenggara, terutama Indonesia. "Menatap ke masa depan, kami memandang proyek ini sebagai papan loncatan untuk promosi bisnis HVDC di Indonesia, termasuk Proyek Jalur Transmisi Interkoneksi Jawa-Sumatera. Kami akan mendorong maju proyek ini melalui kombinasi kemenangan antara pengalaman yang kaya dan teknologi termutakhir," tutur Yokota.    

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com