Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sawit Tak Tertampung Pabrik, Petani Merugi

Kompas.com - 17/12/2012, 04:21 WIB

PALEMBANG, KOMPAS - Petani sawit di Sumatera Selatan kesulitan menjual hasil panen ke pabrik pengolahan minyak kelapa sawit mentah tiga bulan terakhir ini. Petani merugi karena sawit yang tak tertampung terpaksa dibiarkan membusuk.

Penyebabnya, panen kelapa sawit telah melebihi kapasitas produksi pabrik pengolahan. Fenomena ini terjadi di sejumlah daerah penghasil sawit di Sumatera Selatan (Sumsel), di antaranya Ogan Komering Ilir, Musi Rawas, dan Banyuasin.

Petani mengaku kerugian mencapai lebih dari Rp 2 juta per kapling (dua hektar) per bulan.

Tokoh petani sawit dari Asosiasi Petani Sawit Ogan Komering Ilir (OKI), M Taufik, Minggu (16/12), mengatakan, kerugian petani akibat buah yang tak terpanen sekitar setengah dari seluruh panenan, atau rata-rata 4 ton buah segar per kapling per bulan.

Jumlah ini setara Rp 4,8 juta dihitung dengan harga sawit saat ini, Rp 1.200 per kg. ”Buah matang dibiarkan di pohon yang akhirnya rusak,” katanya.

Menurut Taufik, petani membiarkan sawit tak terpanen karena pabrik membatasi masa panen dan jumlah panen. Buah yang seharusnya dipanen dua pekan sekali terpaksa hanya dipanen sebulan sekali.

Di Kabupaten OKI diperkirakan terdapat 60.000 petani sawit dengan luas lahan sekitar 300.000 hektar (ha). Luas lahan sawit meningkat beberapa tahun terakhir karena semakin banyak petani menanam kelapa sawit.

Hal ini rentan memicu konflik. Di Kabupaten Musi Rawas, masalah ini telah menimbulkan unjuk rasa ke pabrik PT Lonsum selama sebulan terakhir. Massa perwakilan sejumlah koperasi sawit menuntut pabrik membeli sawit secara bebas. Selama ini PT Lonsum mengutamakan pembelian sawit dari petani lokal dan petani plasma PT Lonsum.

Koordinator Gerakan Masyarakat Republik Indonesia Juharsyah DH, yang mewakili petani sawit lokal di Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas, mengatakan, dengan prioritas yang ditetapkan PT Lonsum pun tak semua panen sawit petani lokal dan petani plasma PT Lonsum dapat tertampung. (IRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com