Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Pengolahan Non Migas Penopang Ekonomi 2012

Kompas.com - 17/12/2012, 11:16 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri pengolahan non migas menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional selama 2012. Sektor ini juga mengakibatkan sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan 6,4 persen (yoy).

Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan di kuartal III-2012 sektor industri pengolahan non migas tumbuh 7,3 persen (yoy). "Pencapaian pertumbuhan industri non migas ini lebih tinggi dari kuartal II-2012 yang hanya naik 6,1 persen dan kuartal III-2011 sebesar 7,2 persen. Namun secara kumulatif tumbuh 6,5 persen," kata Hidayat di Kantor Kementerian Perindustrian Jakarta, Senin (17/12/2012).

Menurut Hidayat, pertumbuhan industri sebesar itu disebabkan oleh tingginya tingkat konsumsi masyarakat dan meningkatnya investasi di sektor industri. Pada Januari-September 2012, nilai investasi penanaman modal asing (PMA) pada industri non migas di kuartal III-2012 naik 65,9 persen (yoy) menjadi 8,6 miliar dollar AS.

Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada periode yang sama naik 40,19 persen menjadi Rp 38,1 triliun.

Di sisi lain, pertumbuhan industri non migas ini ditopang oleh kelompok industri pupuk, kimia dan barang dari karet sebesar 8,91 persen, industri semen dan barang galian bukan logam 8,75 persen, kelompok industri makanan, minuman dan tembakau 8,22 persen dan kelompok industri alat angkut, mesin dan peralatannya naik 7,52 persen.

Begitu juga dengan kelompok industri logam dasar besi dan baja yang naik 5,7 persen serta kelompok industri tekstil, barang kulit dan alas kaki 3,64 persen.

"Pencapaian itu disebabkan karena kebijakan pemerintah dan dukungan dari pelaku usaha dan masyarakat demi pengembangan dan peningkatan daya saing nasional," tambahnya.

Baca juga:
Ini Kunci Penggerak Ekonomi Indonesia

RI Siap Hadapi Krisis

Ini Kelemahan Ekonomi Indonesia sejak Orde Baru
Menkeu: Sejak 2010, Ekonomi Indonesia Tertinggi
Indonesia Fokus Menuju Nomor 7 Dunia
McKinsey: Lima Fakta Indonesia Bisa Jadi Negara Maju pada 2030

Simak artikel terkait di topik Ekonomi Indonesia Tetap Melaju

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

    Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

    Whats New
    Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

    Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

    Work Smart
    Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

    Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

    Whats New
    Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

    Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

    Whats New
    Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

    Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

    Whats New
    Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

    Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

    Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

    Whats New
    Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

    Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

    Whats New
    Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

    Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

    Whats New
    Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

    Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

    Whats New
    Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

    Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

    Whats New
    Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

    Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

    Whats New
    Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

    Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

    Whats New
    Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

    Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

    Whats New
    Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

    Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com