Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singkong Crispy Aceng Beromzet Rp 3 Juta Per hari

Kompas.com - 21/12/2012, 14:58 WIB

KOMPAS.com - Kalau Aceng yang ini bukan nama Bupati Garut yang sedang bermasalah. Aceng yang ini adalah profil pekerja keras yang berjuang dari bawah dan akhirnya sukses dalam wirausaha di bisnis ubi kayu atau singkong.

Aceng Kodir menganggap singkong adalah jalan hidupnya. Jika dahulu singkong hanya dikenal sebagai makanan orang kampung, tidak demikian saat ini. Beragam makanan olahan berbahan dasar singkong justru disukai orang kota yang modern.

Seperti makanan olahan berbahan singkong yang diciptakan Aceng Kodir, warga Gang Pancatengah I, Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Makanan olahan yang dia namai crispy singkong dan crispy konghui itu laku keras di pasaran. Bahkan, pria 42 tahun itu mampu meraup omzet tak kurang dari Rp 3 juta per hari dari penjualan kedua jenis makanan tersebut.

Crispy singkong dan crispy konghui buatan Aceng merupakan makanan ringan. Crispy singkong berbahan dasar singkong, sementara crispy konghui merupakan perpaduan antara singkong dan hui (ubi, dalam bahasa Indonesia). Ubi yang dipilih adalah ubi berwarna ungu.

Ditemui dalam acara UKM di Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur, Bandung, pekan lalu, Aceng menuturkan jika bisnisnya sudah dimulai sejak tiga tahun lalu.

Ketika itu, dia merasa prihatin terhadap petani singkong yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Meski bertahun-tahun menanam singkong, petani tidak pernah menikmati hasilnya lantaran harga jual singkong sangat murah, tak lebih dari Rp 400 per kilogram.

"Saya berpikir bagaimana agar petani singkong tidak terpuruk, dan yang paling penting adalah agar mereka tetap semangat menanam singkong karena singkongnya terjual dengan harga wajar," ujar Aceng.

Aceng pun memutar otak. Tercetuslah ide membuat singkong crispy. Dengan modal Rp 200.000, ia membeli beberapa kilogram singkong dari tetangga. Tak ketinggalan, bahan untuk singkong crispy pun dibelinya, termasuk minyak goreng. Sementara alat untuk mengepres adonan singkong agar benar-benar tipis, digunakan alat pembuatan molen.

Aceng mengaku, ketika pertama kali membuat crispy singkong, dia tidak langsung menjualnya. Dia tawarkan produk buatannya itu kepada tetangga, dan belakangan ke Ketua RT, RW, Kepala Desa, Camat, sampai Bupati. Dari situlah, produknya dikenal dan disukai banyak orang. Akhirnya Aceng pun menjual crispy singkong buatannya.

Setelah crispy singkong banyak yang minat, Aceng membuat crispy konghui. Penganan tersebut terbuat dari singkong dan ubi ungu. Ubi didapatnya dari daerah Jawa Timur, namun belakangan dirinya membudidayakan ubi ungu di kampungnya.

Kedua makanan ringan buatan Aceng diterima pasar dengan baik. Bahkan pasarnya adalah wisatawan dalam maupun luar negeri. Kedua camilan itu pun dijual di Kartikasari dan Circle K. Sebungkus crispy singkong dijual Rp 19.000, sedangkan crispy konghui dibanderol Rp 20.000. Satu bungkus isi bersih 250 gram.

Sehari, Aceng bisa membuat 250 bungkus crispy singkong dan crispy konghui. Dia menjualnya Rp 12.500 per bungkus ke reseller, atau jika dihitung omzetnya Rp 3 juta per hari.

Untuk peralatan, Aceng mengaku tidak kesulitan. Demikian pula bahan baku dan tenaga perajin. Areal perkebunan singkong terhampar luas di daerahnya. Aceng membeli singkong dari petani Rp 1.000 per kilogram. Sementara sejumlah tetangga menjadi pekerja pembuatan crispy singkong dan konghui buatannya, di rumah produksi bernama Rumah Crispy. (Ida Romlah/Tribun Jabar)

Baca juga:
Suryadi, Mantan Penjaga Toko yang Sukses di Bra

Tas Manca Terkenal sampai Mancanegara

Dulu Modal 7 Dollar, Kini Omzet Jutaan Dollar
Andris, Mengangkat Beras Garut Lewat Nasi Liwet Instan
Hinda Raup Omzet Rp 400 Juta dari Bisnis Dodol Garut

Simak artikel inspiratif lainnya di Inspirasi

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

    Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

    Whats New
    Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

    Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

    Whats New
    Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

    Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

    Whats New
    Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

    Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

    Whats New
    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

    Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

    Whats New
    Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

    Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

    Whats New
    BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

    BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

    Whats New
    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    Whats New
    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

    Whats New
    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Earn Smart
    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Whats New
    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Whats New
    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Whats New
    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com