Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Konsisten Tiga Syarat

Kompas.com - 29/12/2012, 02:59 WIB

Jakarta, Kompas - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masih tetap menunggu persetujuan Bank Negara Malaysia untuk dapat membuka cabang di negeri jiran itu. Namun, Bank Mandiri juga tetap konsisten dengan tiga syarat.

Syarat itu adalah modal boleh 100 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 300 miliar dulu, kemudian ditambah sesuai perkembangan bisnis. Syarat berikutnya, jumlah cabang tidak dibatasi serta mesin anjungan tunai mandiri (ATM) boleh ditempatkan di luar kantor cabang.

Penegasan itu disampaikan Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini kepada wartawan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/12). ”Kami tidak ingin terburu-buru membuka cabang di Malaysia, tapi tidak mendukung sikap Bank Indonesia (BI) yang mendorong asas resiprokal dan keadilan,” ujar Zulkifli.

Menurut rencana, cabang di Malaysia itu akan difokuskan untuk melayani warga negara Indonesia di sana. Setelah itu, baru melayani penduduk setempat.

Beberapa waktu lalu, di Gedung BI, Jakarta, Gubernur Bank Negara Malaysia (BNM) Zeti Akhtar Aziz menyampaikan telah memberikan izin bagi Bank Mandiri untuk membuka cabang di Malaysia. Zeti juga mengungkapkan soal fleksibilitas modal. Akan tetapi, ia menolak menjelaskan lebih lanjut dengan alasan masih dibahas BNM dan Bank Mandiri. Modal minimum yang disyaratkan BNM di Malaysia sebesar 300 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 900 miliar.

Zulkifli membantah persoalan utamanya adalah modal. Menurut dia, Bank Mandiri siap menambah modal seiring bisnis kantor cabang di Malaysia.

Ia memaparkan, pada akhir Desember 2011, Gubernur BNM pernah datang ke Jakarta dan mengundang Bank Mandiri untuk bertemu. Dalam pertemuan itu disampaikan rencana revisi aturan keuangan (financial act) pada bulan Maret 2012.

Berkaitan dengan hal itu, Bank Mandiri telah mengirimkan surat kepada BNM pada bulan April, Oktober, dan Desember 2012. Di dalam ketiga surat itu juga ditegaskan soal tiga syarat tersebut. Namun, hingga kini belum ada respons.

”Kami tidak mungkin membuka cabang di Malaysia selama belum ada respons terhadap surat kami itu,” ujar Zulkifli.

Dua syarat—selain modal—itu, menurut Zulkifli, menunjukkan sikap perlunya keadilan, kesetaraan, dan asas resiprokal dalam perbankan.

Data Bank Mandiri, saat ini bank dari Singapura dan Malaysia memiliki 1.100 cabang dan 3.000 ATM di Indonesia.

Gubernur BI Darmin Nasution pernah menyampaikan, isu resiprokal sudah dibicarakan di tingkat ASEAN. Namun, diperlukan waktu untuk tercapainya kesepakatan antargubernur bank sentral. (idr)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com