Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Kalibaru Sebagai Magnet Pertumbuhan

Kompas.com - 31/12/2012, 10:05 WIB
Haryo Damardono

Penulis

KOMPAS.com- Terminal Peti Kemas Kalibaru di Tanjung Priok, Jakarta Utara, atau lazim disebut New Tanjung Priok, tak pelak lagi sebuah proyek pelabuhan ikonik. Proyek tunggal yang akan menenggelamkan 130 tahun perkembangan Tanjung Priok. Kalibaru adalah magnet, meski tetap harus didukung agar operasionalnya makin optimal.

"Total nilai Terminal Kalibaru ini Rp 40 triliun," kata Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia II (persero) Richard Joost Lino, baru-baru ini.

Investasi itu sungguh besar. Negara kepulauan ini sudah lama tak membangun pelabuhan besar. Sekedar bermimpi pun tidak.

Kalibaru terlihat masif bila dibandingkan 40 proyek pelabuhan baru berbiaya Rp 117 triliun atau maksimal Rp 3 triliun per pelabuhan yang sudah ada. Seluruh proyek pelabuhan itu telah terangkum dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Layaknya proyek mega infrastruktur, Kalibaru dapat menyerap 500.000 pekerja. Ini baru dari proyek pelabuhan. Belum terhitung potensi lapangan kerja baru tatkala pelabuhan menjadi lebih efisien.

Efisiensi pelabuhan tentunya komponen terpenting daya saing bangsa. Efisiensi pelabuhan mampu menekan biaya logistik, sehingga merangsang pembangunan industri seperti manufaktur.

Tekanan atas biaya logistik juga dapat mencegah membesarnya jurang pemisah perekonomian. Pelabuhan masif yang ditunjang manajemen moderen juga penting untuk mengontrol pelayaran di perairan negeri ini.

Bila tidak, negeri ini sekedar terlewati. Tiada nilai tambah, sekedar tempat buang limbah oli atau gas buang kapal. Sungguh terlalu bila kita sekedar menjadi penonton. Apalagi tiap 6-7 menit melintas sebuah kapal di Selat Malaka, di teritorial kita. Bagaimana lagi, bila ekonomi global bertumbuh dari Asia.

Kalibaru dan Tanjung Priok secara umum tak sekedar berpeluang menjadi pengendali perdagangan internasional, namun juga perdagangan antarpulau. Kementerian Perhubungan mencatat, tahun 2006 volume perdagangan antar pulau hanya 638 juta ton, tetapi tahun 2011 naik 5 kali lipat menjadi 3,15 miliar ton. Potensinya lebih besar lagi, andai pelabuhan membaik.

Membangun

Bambu-bambu kini telah dianyam, beton telah disiapkan untuk pembangunan tahap I Kalibaru. Pekerjaan konstruksi besar-besaran telah disiapkan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Dermaga I Kalibaru nantinya akan dibangun dengan konstruksi tiang pancang. Tujuannya, arus laut di kolam tetap bersirkulasi, juga untuk mengejar lonjakan pertumbuhan arus peti kemas.

Luar biasa pertumbuhan peti kemas di Tanjung Priok. Tadinya, diprediksi tercapai 6,1 juta peti kemas ukuran 20 kaki (twenty foot equivalent units/TEUs), namun ternyata diperkirakan menembus 6,7 juta TEUs pada akhir tahun 2012. Kita paham di tahun 2008, produktivitasnya baru 3,7 juta TEUs.

Mega proyek Kalibaru dibangun dari arah laut, dari timur Kalibaru. Sebagian material dibawa tongkang dari Pelabuhan Bojanegara di Cilegon, sebagian lainnya dari terminal pengangkutan mobil.

Pada Jumat (31/8 /2012), Pelindo II telah menandatangani konsesi 70 tahun dengan hak memperpanjang selama 25 tahun. Itulah konsesi terpanjang bagi sebuah pelabuhan yang telah mendapat lampu hijau dengan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2012.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com