Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Berkutu, Ini Tanggapan Bos Bulog

Kompas.com - 03/01/2013, 12:42 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beras miskin (Raskin) di masyarakat masih banyak ditemukan kutu di dalamnya. Badan Urusan Logistik (Bulog) akan bertanggung jawab terhadap hal tersebut.

Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Sutarto Alimoeso menjelaskan beras miskin itu juga menjadi tanggung jawabnya. Namun, kejadian beras berkutu itu kini sudah mulai berkurang.

"Ini bukan dalam hal membela diri. Tapi di tahun 2012 lalu, keluhan soal raskin berkutu itu sudah lebih turun dibanding 2010 lalu," kata Sutarto saat konferensi pers di kantornya Jakarta, Kamis (3/1/2013).

Menurut Sutarto, memang kondisi gudang milik Bulog ini ideal untuk menampung stok beras masyarakat sebanyak 1 juta ton. Namun, karena pemerintah mendorong bahwa stok beras nasional harus minimal 2 juta ton, maka beras pun akan dipaksa masuk dalam gudang tersebut.

Sebagai negara tropis, maka dinilai wajar kalau kondisi gudang tersebut cukup lembab. Akibatnya, kutu-kutu bisa hidup dalam beras tersebut, termasuk beras miskin.

"Apalagi stok beras itu akan dijaga minimal delapan bulan ke depan, maka tidak mungkin dipungkiri masih ada kutu di beras masyarakat," tambahnya.

Kendati demikian, pihak Bulog akan terus meningkatkan investasinya dalam pemeliharaan gudang milik Bulog. Hal itu untuk mengantisipasi dan mengurangi kutu ataupun kualitas beras di gudang miliknya.

Di sisi lain, Bulog meminta ketua tim raskin (pemerintah daerah) untuk bisa mengecek beras miskin sebelum keluar dari gudang. Hal itu untuk mengantisipasi kondisi beras sebelum diterima oleh masyarakat.

"Memang kondisi gudang kita tidak bisa kedap udara. Itu sangat mahal, pemerintah juga akan berat membiayainya. Tapi kami akan semaksimal mungkin untuk menjaga kondisi gudang itu," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com