Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Kenaikan TDL Tak Bisa Diterima Akal Sehat

Kompas.com - 04/01/2013, 17:28 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra mengkritik kenaikan tarif dasar listrik (TDL) per 1 Januari 2013. Kebijakan pemerintah itu dinilai bakal memberatkan ekonomi masyarakat.

"Alasan pemerintah untuk menekan angka subsidi listrik dengan menaikkan TDL tak dapat diterima akal sehat. Efek domino kebijakan ini banyak sekali," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon dalam siaran pers, Jumat (4/1/2013).

Fadli mengatakan, kalangan industri dipastikan akan meningkatkan harga jual produk karena biaya produksi meningkat. Jika pasar tak bisa menerima kenaikan harga, kata dia, konsekuensinya akan banyak pemutusan hubungan kerja.

Dampak lain, tambah Fadli, akan memicu inflasi yang tinggi. Apalagi jika pemerintah tak bisa meningkatkan pendapatannya. Fadli menambahkan, seharusnya pemerintah, terutama PT Perusahaan Listrik Negara dan Kementerian ESDM, melakukan efisiensi.

Fadli menyinggung temuan Badan Pemeriksa Keuangan adanya inefisiensi di PLN pada 2010-2011 sebesar Rp 37,6 triliun. Selain itu, lemahnya kontrol PLN terhadap pencurian listrik yang bisa merugikan negara lebih dari Rp 15 miliar. "Ditambah potensi kerugian akibat korupsi di PLN," kata dia.

Fadli menambahkan," tingginya subsidi selama ini dijadikan alasan oleh pemerintah sebagai penyebab tak sehatnya APBN. Padahal, belanja pegawai negeri sipil dan beban pembayaran serta bungannya yang juga membuat inefisiensi anggaran."

Seperti diberitakan, TDL akan naik 15 persen dalam setahun. Kenaikan akan dilakukan per tiga bulan dimulai per 1 Januari 2013 . Kenaikan tidak akan dilakukan terhadap pelanggan yang memiliki daya 450 VA dan 900 VA.

DPR menyetujui usulan pemerintah mengalokasikan dana subsidi untuk listrik tahun 2013 sebesar Rp 78,63 triliun. DPR menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah soal mekanisme kenaikan TDL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com