Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Masuk untuk Insentif Industri Kedelai

Kompas.com - 11/01/2013, 02:08 WIB

Jakarta, Kompas - Meski pemerintah tidak mau memberikan dukungan fiskal untuk menopang pelaksanaan kebijakan harga pembelian pemerintah kedelai, masih ada peluang dalam memberikan insentif produksi kedelai nasional. Caranya dengan mengenakan bea masuk impor kedelai, selanjutnya dana bea masuk tersebut diberikan kepada industri tahu-tempe yang membeli kedelai dari petani sebagai bentuk subsidi harga.

Menurut Ketua Umum Dewan Kedelai Nasional Benny A Kusbini, Kamis (10/1), di Jakarta, yang diperlukan adalah kesungguhan dan kemauan politik dari pemerintah kalau memang berniat membantu petani dengan sungguh-sungguh mau meningkatkan produksi kedelai nasional.

”Dengan cara ini, pemerintah tidak perlu keluar uang dari APBN, jadi tidak perlu dukungan fiskal,” katanya.

Dengan impor kedelai setiap tahun sebanyak 2 juta ton, untuk bea masuk Rp 1.000 per kilogram, pemerintah mendapat pemasukan Rp 2 triliun setiap tahun.

Pengenaan bea masuk kedelai sekaligus juga untuk memproteksi kedelai dalam negeri.

Pemerintah tidak bisa lagi hanya menerapkan indikator harga dalam melihat kedelai. Selama ini, indikator harga yang hanya menjadi pertimbangan utama. Ketika harga kedelai tinggi, pemerintah buru-buru impor. Pemerintah tidak pernah mempertimbangkan dampak jangka panjang kalau Indonesia tidak memproduksi kedelai dan stok kedelai di pasar dunia kosong.

Menteri Perdagangan Gita Irawan Wirjawan menyatakan tidak ada dukungan fiskal untuk menopang kebijakan harga pembelian pemerintah untuk komoditas kedelai. Karena instrumen anggaran gagal, Kementerian Perdagangan akan memanfaatkan instrumen perdagangan, dengan memanfaatkan dana keuntungan yang ada di Perum Bulog meski dengan jangkauan yang terbatas.

Sekretaris Jenderal Himpunan Perajin Tahu Tempe Indonesia (Hipertindo) Johanda Fadil menyatakan, pemerintah sama sekali tidak melakukan proteksi harga untuk mendorong peningkatan produksi kedelai nasional. Begitu petani panen, kedelai impor masuk banyak. Sebaliknya, saat tidak panen harga kedelai impor dinaikkan. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com