Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stanly Raup Miliaran dari Bisnis Bengkel Mobil

Kompas.com - 11/01/2013, 03:09 WIB

KOMPAS.com - Memulai suatu usaha tidaklah gampang, tapi juga tidak mustahil untuk sukses. Asal ada tekad dan kemauan kuat, pasti suatu saat akan berhasil. Stanly Erungan (40 tahun), seorang anak petani dari Manado membuktikan hal itu.

Kini, Stanly sukses menjadi pengusaha bengkel mobil dengan omzet di atas Rp 1 miliar per bulan. Tekad menjadi pengusaha sudah muncul saat ia masih bekerja di sejumlah perusahaan besar, seperti Astra.

Stanly sudah bekerja di Astra sejak lulus dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung tahun 1996. Di Unpad, ia mengambil jurusan komputer, khususnya bidang informasi teknologi.

Lama bekerja di Astra, anak ketiga dari empat bersaudara ini sudah menduduki posisi penting di perusahaan itu. Namun, tekadnya yang kuat untuk menjadi pengusaha, tidak menghalangi niatnya untuk terjun ke dunia bisnis.

"Sejak dulu, saya sudah menargetkan bahwa pada usia menjelang 40 tahun harus mendirikan usaha sendiri," katanya.

Begitu keluar dari Astra pada 2001, Stanly tidak langsung terjun ke dunia bisnis dan mendirikan usaha sendiri. Saat itu, ia sempat bergabung dulu di salah satu perusahaan oli di Jakarta.

Di perusahaan ini, ayah dua anak ini semakin memiliki jaringan yang kuat di dunia otomotif. Saat itu, ia rutin memasok oli ke sejumlah pengusaha truk, bus, dan kendaraan lainnya. "Saya akhirnya memiliki banyak kenalan," kata suami dari Maria Natalia ini.

Bermodal jaringan itu, pada 2008, Stanly lantas memilih keluar dari perusahaan oli dan fokus mengelola bengkel mobil di bawah bendera usaha PT Mitra Jaya Agung Motor yang bermarkas di Cikokol, Tangerang, Banten.

Stanly mengembangkan usaha bengkel ini dengan merek Mitra Service Car (MSC). Bisnis bengkel sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 2007, saat ia masih di perusahaan oli. "Namun, saat itu yang saya dirikan usaha bengkel motor," ujarnya.

Setelah dua tahun berjalan, bengkel motor itu kemudian dijualnya pada 2009. Setelah itu, ia fokus membesarkan usaha bengkel mobil miliknya. Selain bengkel, ia juga menyediakan aneka onderdil mobil dengan merek sendiri, yakni AQ Genuine.

"Saya beri nama AQ yang artinya kualitas nomor satu," ujarnya. Onderdil yang dipasarkannya kebanyakan khusus buat bus dan truk. Di bisnis ini, ia juga memberikan layanan perawatan onderdil.

Dengan begitu, pelanggan tidak lagi pusing jika butuh perawatan dan penggantian onderdil kendaraannya. Berkat usahanya ini, Stanly bisa meraup omzet di atas Rp 1 miliar per bulan.

Selain menjual onderdil dengan merek sendiri, Stanly juga mengimpor onderdil kendaraan lain yang umumnya berasal dari Eropa.

Setelah merasa mantap dengan perkembangan usahanya, pada tahun 2012, ia resmi membuka peluang usaha waralaba. Saat ini, ia telah memiliki enam gerai MSC, dan lima di antaranya milik terwaralaba. (Noverius Laoli/Kontan)

Baca juga:
Wawan, Mengolah Kulit Pari Jadi Produk Bergengsi
Minyak Tawon, Bertahan Lebih dari 100 Tahun

Singkong Crispy Aceng Beromzet Rp 3 Juta Per hari
Suryadi, Mantan Penjaga Toko yang Sukses di Bra

Andris, Mengangkat Beras Garut Lewat Nasi Liwet Instan

Simak artikel inspiratif lainnya di Sosok

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Whats New
    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Earn Smart
    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    Whats New
    'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    "Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    Whats New
    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    Whats New
    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Whats New
    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Whats New
    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Whats New
    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Whats New
    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Whats New
    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Whats New
    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    BrandzView
    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Whats New
    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Whats New
    Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

    Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com