Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Bakal Menembus 10.000 Per Dollar AS

Kompas.com - 11/01/2013, 15:07 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah diperkirakan akan menembus level Rp 10.000 per dollar AS di tahun ini. Hal itu seiring dengan harga komoditas yang belum stabil.

Global Head of Forex Research Standard Chartered Bank Callum Henderson menjelaskan isu neraca perdagangan yang masih defisit bisa menekan nilai tukar rupiah. Pasalnya, defisit tersebut disebabkan kenaikan harga komoditas dan memburuknya ekspor.

"Rupiah di akhir semester I-2013 ini bisa menembus Rp 10.000 per dollar AS. Namun di akhir tahun bisa menguat kembali ke Rp 9.500 per dollar AS," kata Callum di Hotel Mandarin Jakarta, Jumat (11/1/2013).

Menurut Callum, defisit neraca perdagangan Indonesia pada akhir tahun 2012 (khususnya November 2012) merupakan yang tertinggi di dunia. Hal ini yang menyebabkan rupiah terus terpuruk terhadap nilai tukar mata uang asing, khususnya dollar AS.

Namun, menurut Callum, neraca perdagangan yang defisit tersebut bukan terlalu menjadi masalah bagi Indonesia. Sebab, defisitnya tercipta dari penurunan ekspor Indonesia. Terlebih lagi, 65 persen ekspor Indonesia merupakan ekspor komoditas yang mayoritas harganya anjlok di dunia.

"Ini masalah siklikal (terkait siklus) saja. Lambat laun, harga komoditas akan membaik, ekspor juga membaik, dan neraca perdagangan juga akan surplus. Imbasnya rupiah juga akan menguat," tambahnya.

Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, menambahkan Bank Indonesia (BI) masih memiliki cadangan devisa yang cukup kuat untuk mengintervensi kondisi rupiah yang terus melemah.

"Hingga akhir 2012 lalu, cadangan devisa BI masih 112,78 miliar dollar AS. Itu masih cukup," kata Fauzi. Terlebih lagi, BI juga masih punya kebijakan Devisa Hasil Ekspor yang memaksa para pengekspor untuk menaruh dananya di perbankan nasional. Hal ini masih bisa menambah posisi cadangan devisa BI beberapa waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com