Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Ketinggalan Ditingkatkan

Kompas.com - 12/01/2013, 02:06 WIB

Jakarta, Kompas - Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN akhir tahun 2015 memberi peluang Indonesia memperbesar pasar bagi produk industri nasional. Di sisi lain, sejumlah tantangan juga masih dihadapi sektor industri dalam negeri.

”Salah satu sebab Indonesia menghadapi masalah dan hambatan mungkin karena pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat dan tinggi sehingga ada masalah infrastruktur yang ketinggalan dikembangkan,” kata Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat di Jakarta, Jumat (11/1).

Hidayat menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam diskusi panel bertema ”Perekonomian Indonesia 2013” dan subtema Perekonomian Global dan Pasar Domestik ASEAN.

Diskusi panel tersebut merupakan kerja sama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Tantangan lain yang dihadapi adalah masalah gejolak upah minimum, kepastian hukum, praktik ekonomi biaya tinggi di pelabuhan maupun jalan, termasuk belum terjaminnya pasokan gas bagi industri manufaktur.

”Pengusaha di daerah-daerah harus bangkit agar menjadi pemain, dan bukan pecundang dalam menyongsong pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN,” kata Hidayat.

Pelaku usaha diminta duduk bersama dan memberi masukan bagi pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi.

Posisi Indonesia dalam perdagangan intraregional ASEAN dinilai belum optimal. Total ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Pertumbuhan ekspor Indonesia ke ASEAN periode tahun 2009-2010 sebesar 35,4 persen. Angka pertumbuhan ekspor ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan impor pada periode yang sama sebesar 40,1 persen.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, peningkatan kapasitas produksi yang bernilai tambah melalui investasi diperlukan agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara di ASEAN.

”Kalau Indonesia tidak memiliki kapasitas memproduksi produk bernilai tambah maka akan sulit untuk bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN,” kata Gita. (CAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com