Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Gurihnya Bisnis Olahan Bebek

Kompas.com - 12/01/2013, 06:43 WIB

KOMPAS.com - Bisnis kuliner tak ada matinya. Di tengah semaraknya bisnis ini, usaha kuliner olahan ayam, bebek, dan lele termasuk yang paling ramai pemainnya. Salah satunya adalah Selvie Susanthi yang mengusung merek Balcon di Jakarta Selatan.

Usaha yang berdiri pada 2010 ini memilih olahan bebek, ayam, dan lele sebagai menu utamanya. Untuk mengembangkan usahanya, Selvie resmi menawarkan kemitraan pada 2012 lalu.

Saat ini, sudah berdiri tiga cabang Balcon. Dua di antaranya adalah milik mitra. Ketiga cabang itu berlokasi di Jabodetabek. Menu favorit di balcon ada tiga, yakni bebek sambal petir, ayam sambal judes, dan lele asap.

Makanan tersebut dibanderol seharga mulai Rp 14.000 hingga Rp 20.000 per porsi. "Kami menyasar konsumen kelas menegah, tapi harga makanan ini masih terjangkau kelas menengah ke bawah," ujar Selvie.

Agar produknya bisa bersaing di pasaran, Selvie memusatkan satu tempat produksi. Mitra pun wajib membeli semua bahan baku baku, seperti daging ayam, bebek, lele dan bumbu di kantor pusat.

Bagi yang ingin menjadi mitra, Selvie menawarkan dua paket investasi. Pertama, paket kios dengan nilai investasi Rp 38 juta. Mitra akan mendapat peralatan masak dan peralatan makan, meja dan kursi, desain interior, dan bahan baku awal.

"Kami juga akan memberikan training maupun standar dan prosedur operasional (SOP) tentang cara mengelola bisnis ini," katanya.

Silvie menargetkan, mitra bisa menjual 60 porsi hingga 80 porsi per hari. Nilai omzet sekitar Rp 1 juta per hari, atau Rp 30 juta per bulan.

Kedua, paket resto dengan investasi Rp 60 juta. Mitra mendapatkan peralatan masak dan makan dengan jumlah yang lebih banyak dari paket kios. Mitra juga mendapat kursi dan meja untuk ukuran gerai sekitar 70 meter persegi, pelatihan dan bahan baku awal.

Estimasi omzet per hari sekitar Rp 2 juta per hari, atau 60 juta per bulan. Selvie menjanjikan mitra bisa meraup keuntungan sebesar 40 persen dari omzet, dan bisa balik modal sekitar enam bulan hingga satu tahun pasca beroperasi.

Kantor pusat tidak memungut biaya franchise dan royalty fee. Namun masa kerjasama kedua paket berlaku selama tiga tahun. Setelah itu ada biaya perpanjangan.

Levita Supit, Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) menilai, bisnis makanan olahan bebek, ayam, dan lele dalam satu resto cukup menarik. "Tiga menu itu digemari masyarakat Indonesia," ujarnya.

Namun, menurut Levita, saat ini sudah banyak restoran atau tempat makan yang menawarkan ketiga menu olahan tersebut. Bahkan, banyak restoran kini bisa menyajikan aneka menu olahan unggas dan varian ikan sekaligus.

Oleh karena itu, Levita menyarankan agar Balcon juga menyajikan menu yang menjadi ciri khas atau keunggulan mereka. "Harus jelas spesialisasinya yang mana dan itu yang ditonjolkan," tuturnya.

Misalnya, untuk menu ayam, paling enak pada ayam bakar atau ayam goreng crispy. Begitu juga dengan menu olahan bebek dan lele. Kelebihan itu akan menjadi daya tarik khusus agar pelanggan mau berkunjung. (Noverius Laoli, Revi Yohana/Kontan)

Baca juga:
Minyak Tawon, Bertahan Lebih dari 100 Tahun

Singkong Crispy Aceng Beromzet Rp 3 Juta Per hari
Suryadi, Mantan Penjaga Toko yang Sukses di Bra

Omzet Ratusan Juta dari Broker Waralaba
Andris, Mengangkat Beras Garut Lewat Nasi Liwet Instan

Simak artikel inspiratif lainnya di Inspirasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com