Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik

Kompas.com - 14/01/2013, 23:43 WIB
Emanuel Edi S

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beras naik hingga 16,67 persen akibat cuaca buruk. Selain itu, biaya pengangkutan turut meningkat hingga 33,33 persen.

Hal itu merupakan  hasil pantauan Kompas di beberapa pasar di Jakarta, Sabtu (12/1/2013) hingga Senin (14/1/2013).

Idan (45) salah seorang pedagang beras di pasar induk beras Cipinang, Jakarta Timur, mengatakan, beras jenis IR naik 6,41 persen dari Rp 7.800 per kg menjadi Rp 8.300 per kg.

Beras jenis super naik 4,82 persen, dari Rp 8.300 per kg menjadi Rp 8.700 per kg. Beras pandan wangi naik 13,33 persen, dari Rp 9.000 per kg menjadi Rp 10.200 per kg, sedangkan jenis IR pra naik 3,41 persen, dari Rp 8.800 per kg menjadi Rp 9.100 perkg. Beras ketan naik 16,67 persen, dari Rp 15.000 per kg menjadi Rp 17.500 per kg.

Idan menjelaskan, sejak cuaca buruk pasokan beras yang ia dapatkan menjadi berkurang. Biasanya pasokan mencapai 30 ton per hari, kini tinggal 9 ton per hari.

Beras yang ia jual antara lain dipasok dari empat daerah di Jawa Tengah yakni Demak, Solo, Pekalongan, dan Cilacap. Biaya pengangkutan beras pun ikut meningkat 33,33 persen. Biasanya biaya pengangkutan hanya Rp 150.000, sekarang menjadi Rp 200.000.

Hal senada dikatakan Adi (35), pedagang beras lainnya di pasar induk beras Cipinang. Kenaikan harga beras karena pasokan berkurang akibat cuaca buruk.

Adi menuturkan, cuaca buruk juga mengakibatkan pengangkutan beras ke Makassar dan Medan menjadi terhambat. Sebelum cuaca buruk, pasokan mencapai 75 ton per bulan, sekarang tinggal 25 ton per bulan.

Omzet Adi pun menurun, dari biasanya dalam satu hari Rp 75 juta menjadi Rp 25 juta. Jumlah beras yang ia jual sekarang 3 ton per hari, padahal biasanya 9 ton.

Selain beras, beberapa komoditas lain juga turut mengalami kenaikan harga. Bambang (37) salah seorang pedagang di Pasar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengatakan, kenaikan berlangsung sejak tahun baru. Namun, karena cuaca yang buruk pada akhir tahun baru, kenaikan berlanjut sampai sekarang.

"Selain karena cuaca, saya juga mengikuti harga pasar," ujar Bambang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com