Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Karawang Tidak Akan Ambil Lahan Pangan

Kompas.com - 16/01/2013, 18:40 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan EE Mangindaan masih melakukan studi kelayakan tentang rencana pembangunan bandara internasional di Karawang, Jawa Barat. Ia menegaskan, bandara itu tidak akan mengakuisisi lahan pertanian.

"Intinya kita tidak akan mengambil lahan pangan untuk bandara," kata Mangindaan saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (16/1/2013).

Menurut Mangindaan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat masih akan berdiskusi khususnya soal lahan untuk pembangunan bandara ini. Hal itu akan disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Karawang. Nantinya bandara ini akan diintegrasikan dengan pelabuhan Cilamaya yang juga akan dibangun.

"Kita masih mempertimbangkan beberapa alternatif. Inginnya kita bisa mengintegrasikan dua industri tersebut, yaitu nanti di bandara maupun di pelabuhan yang akan dibangun," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang, Tono Bahtiar, Jumat (2/12/2012), mengatakan, wacana mengenai kedua infrastruktur (bandara dan pelabuhan) itu kian santer dibahas belakangan ini. Pembangunan pelabuhan bahkan masuk dalam pembahasan rancangan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Karawang tahun 2011-2031.

Salah satu pokok bahasan yang alot soal ancaman alih fungsi lahan pertanian menjadi nonpertanian. Proyek pelabuhan, misalnya, membutuhkan sekitar 150 hektar lahan untuk membangun 34 kilometer jalan akses menuju pelabuhan. Selain itu juga dibutuhkan sekitar 250 hektar lahan untuk membangun pelabuhan yang telah ditetapkan di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran.

"Jika seperti yang diwacanakan bandara dibangun di wilayah selatan, risiko alih fungsi lahan pertanian relatif lebih kecil. Proses pengadaan lahannya juga tak sulit, karena negara memiliki ribuan hektar lahan di selatan yang sebagian kondisinya marjinal," kata Tono.

Pendapat senada diungkapkan Bupati Karawang Ade Swara. Menurut dia, apa pun keputusan pemerintah pusat, baik membangun pelabuhan atau bandara, pihaknya berkepentingan mempertahankan sawah-sawah beririgasi teknis di Karawang. Apalagi, seiring perkembangan sektor industri, lahan pertanian kian sering dikorbankan untuk membangun perumahan, pertokoan, atau pergudangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com