Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bundesbank Akan Tarik Emas dari AS dan Perancis

Kompas.com - 17/01/2013, 15:35 WIB
Simon Saragih

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com -- Bank Sentral Jerman akan merepatriasi cadangan devisa dalam bentuk emas dari Amerika Serikat (AS) dan Perancis. Ini didorong kekhawatiran bahwa krisis euro juga akan menyebabkan risiko pada kesehatan keuangan negara negara Jerman.

Demikian diberitakan di situs harian Wall Street Journal edisi Kamis (17/1/2013). Bundesbank, pemegang cadangan emas nomor dua di dunia setelah AS, mengatakan pada tahun 2020 setengah dari cadangan emas yang dimiliki akan kembali ke Jerman.

Bundesbank memiliki 3.400 ton emas. Dari jumlah itu kini hanya 31 persen berada di Jerman. Mulai tahun ini Bundesbank akan menarik 300 ton cadangan emas dari Federal Reserve New York dan 370 ton dari Bank Sentral Perancis.

Salah satu anggota Dewan Direktur Bundesbank, Carl-Ludwig Thiele mengatakan, hal ini didorong keinginan untuk meningkatkan pengelolaan cadangan devisa disertai perbaikan audit. Total nilai cadangan emas Bundesbank senilai 137 miliar euro di akhir tahun 2012, atau sekitar 14 persen dari total cadangan devisa Jerman.

Holger Schmieding, ekonom senior dari Berenberg Bank di London mengatakan, tidak ada alasan ekonomi atau alasan finansial bagi Bundesbank untuk melakukan itu. Akan tetapi anggota parlemen yang skeptis terhadap euro, Peter Gauweiler mengatakan, amat penting bagi Bundesbank menjaga kepercayaan publik.

Alasan lain di balik penarikan cadangan emas itu adalah ketakutan bahwa cadangan emas itu akan lenyap sehubungan krisis ekonomi di euro dan di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com